Thursday, June 30, 2016

Pribadi Kreatif


Pada orang kreatif kemampuan berpikir divergen merupakan hal yang menonjol. Berpikir divergen adalah bentuk pemikiran terbuka, yang menjajaki bermacam-macam kemungkinan jawaban terhadap suatu
persoalan atau masalah. Secara universal, produk divergen yang dikaitkan dengan kemampuan spesifik dari Guilford (dikutip oleh Dedi Supriyadi) yang melibatkan lima proses kreatif berikut: 
a)      Kelancaran (fluency) adalah kemampuan untuk memproduksi banyak gagasan . 
b)     Keluwesan (fleksibility) adalah kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan dan atau jalan pemecahan terhadap suatu masalah. 
c)      Keaslian (originalitas) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan-gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri dan tidak klise. 
d)     Penguraian (elaboration) adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terperinci. 
e)      Perumusan kembali (redefinisi) adalah kemampuan untuk mengkaji/menilik kembali suatu persoalan melalui cara dan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah lazim.[1]

Orang kreatif juga memerlukan kemampuan berpikir konvergen, yaitu kemampuan berpikir yang berfokus pada tercapainya satu jawaban yang paling tepat terhadap suatu persoalan atau masalah. Hal ini diperlukan untuk memilih aspek masalah yang relevan dan membuang yang tidak relevan (selective encoding), mengkreasi sistem koheren dari informasi yang berbeda serta mengintegrasikan informasi baru dengan yang telah diketahui sebelumnya. Melalui cara berpikir yang lancar dan fleksibel, orang kreatif mampu mengadaptasi hampir semua situasi agar tujuannya tercapai.
Menurut Utami Munandar, ciri-ciri afektif orang yang kreatif meliputi rasa ingin tahu, merasa tertantang terhadap tugas majemuk.[2] Orang kreatif juga dianggap  berani mengambil risiko dan dikritik, tidak mudah putus asa, dan menghargai keindahan. Kelebihan lain yang dimiliki orang kreatif adalah mereka mampu melihat masalah dengan pandangan berbeda, teguh dengan ide, mampu memilah peluang untuk menfasilisasi maupun menunda keputusan sulit. Mihally berpendapat karakteristik ini disebabkan mereka pada dasarnya memiliki sistem syaraf lebih peka untuk ranah tertentu, sehingga keingintahuan merupakan salah satu karakteristiknya. Kepekaan ini juga menyebabkan kemampuan memilah
antara imajinasi dan realitas..... Baca selengkapnya...>>>


No comments:

Post a Comment