Thursday, February 16, 2012

KONSEP CEMAS



Menurut Fortina dan Holiday (1991), cemas adalah suatu keadaan subjektif yang tidak jelas dan spesifik dari kegelisahan, kekhawatiran, ketegangan, rasa tidak aman dan kadang-kadang disertai rasa takut atau putus asa.
Menurut Depkes RI (2000), cemas (ancietas) merupakan reaksi emosional terhadap penilaian individu yang subjektif, dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya.
Seseorang yang mengalami ancaman integritas fisik akan memberikan kesan ketidakmampuan fisiologis atau berkurangnya kemampuan terhadap perilaku sehari-hari. Ancaman terhadap integritas fisik dipengaruhi oleh dua factor yaitu :
Ancaman terhadap perubahan konsep diri biasa terjadi pada setiap orang dan biasanya mampu diadaptasi dengan baik. Ancaman terhadap konsep diri dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
Rentang respon cemas dibagi atas dua bagian, yaitu :
Adalah suatu keadaan dimana terjadi stressor dan bila individu mampu untuk menghambat dan mengatur hal tersebut, maka akan menghasilkan sesuatu yang positif.
Merupakan suatu keadaan dimana tidak terjadi pertahanan perilaku individu secara otomatis terhadap ancaman kecemasan sehingga individu mengalami kecemasan secara bertahap.
Kecemasan normal yang berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Respon cemas ringan seperti sesekali bernafas pendek, nadi meningkat, tekanan darah naik, bibir bergetar, tidak dapat duduk dengan tenang dan tremor halus pada tangan.
Ditandai dengan persepsi terhadap masalah menurun sehingga individu kehilanganpegangan tetapi dapat mengikuti pengarahan dari orang lain. Respon cemas sedang biasanya meliputi sering bernafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, gelisah, tidak mampu menerima rangsangan, susah tidur dan perasaan tidak enak.
Pada tingkat ini lahan persepsi menjadi sangat sempit dimana individu tidak dapat memecahkan masalah atau mempelajari masalah. Respon kecemasan yang timbul misalnya nafas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, berkeringat, sakit kepala, tidak mampu menyelesaikan masalah.
Pada tingkat ini, lahan persepsi telah terganggu sehingga individu tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun telah diberikan pengarahan. Respon panik seperti nafas pedek, rasa tercekik, pucat, lahan persepsi sangat sempit, tidak dapat berfikir logis.

No comments:

Post a Comment