Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan
yang merniliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba pada umumnya
dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan, determinan pada kebijakan
pembayaran dividen, pedoman investasi, dan pengambilan keputusan, dan unsur
prediksi (Belkaoui,1993) Dalam SFAC no. 1 menyebutkan bahwa informasi laba
merupakan komponen laporan keuangan yang disediakan dengan tujuan membantu
menyediakan informasi untuk menilai kinerja manajemen, mengestimasi kemampuan
laba yang representative dalam jangka panjang dan menaksir resiko dalam
investasi atau kredit. Pengertian laba secara konvensional adalah nilai maksimum
yang dapat dibagi atau di konsumsi selama satu periode akuntansi dimana keadaan
pada akhir periode masih sama seperti
pada awal periode.
Laba dipandang sebagai suatu peralatan prediktif yang membantu dalam
peramalan laba mendatang dan peristiwa ekonomi yang akan datang. Laba terdiri
dari hasil operasional, atau luar biasa, dan hasil-hasil non-operasional, atau
keuntungan dan kerugian luar biasa, dimana jumlah keseluruhannya sama dengan
laba bersih. Laba biasa dianggap bersifat masa kini (current) dan berulang, sedangkan keuntungan dan kerugian luar biasa
tidak demikian (Rahmat, 2006 : 9).
Ditinjau dari ruang lingkupnya terdapat 3 konsep laba sebagaimana
dikemukakan FASB dalam SFAC nomor 5 (1984) yaitu: earning, net income dan comprehensive
income. Earning merupakan laba
selama satu periode akuntansi tanpa ada pengaruh kumulatif perubahan prinsip
akuntansi. Perbedaan income dengan net income terletak pada perhitungan
pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi (Muqodim, 2005:113).
Menurut Suwardjono (2005:455) makna income dalam konteks
perpajakan dapat berbeda atau bahkan berbeda dengan makna income dalam
akuntansi atau pelaporan keuangan. Dalam perpajakan, income dimaknai
sebagai jumlah kotor sehingga diterjemahkan sebagai penghasilan sebagaimana digunakan
dalam Standar Akuntansi Keuangan. Dalam
buku-buku teks akuntansi (khususnya teori akuntansi, istilah income pada
umumnya dimaknai sebagai jumlah bersih sehingga istilah laba lebih menggambarkan apa
yang dimaksud income dalam buku-buku tersebut.
Muqodim (2005:111)
menyatakan bahwa banyak literatur akuntansi sebagian penulis mengutip pendapat
tentang tujuan penghitungan laba dan pengertian laba sebagaimana dikemukakan
oleh ekonom John Hiks (1949) yang dapat dikemukakan bahwa laba pribadi
merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi selama periode (misalnya satu
minggu atau satu bulan) dengan harapan keadaannya pada akhir periode tetap sama
(as well off) seperti keadaan awal periode.
Setelah ekonom John Hick (1949) mengemukakan konsep laba, banyak
literatur yang mengadaptasikan pengertian laba yang bersumber dari John Hick.
Menurut FASB dalam SFAC nomor 6 menyatakan bahwa Comprehensive Income atau
laba komprehensip adalah perubahan modal (aktiva bersih) perusahaan selama satu
periode, dari transaksi, peristiwa lain dan keadaan dari sumber selain pemilik.
Sedangkan Vemon Kam mengemukakan bahwa Income atau laba merupakan
perubahan modal suatu kesatuan usaha di antara dua titik waktu tidak termasuk
perubahan-perubahan akibat investasi oleh pemilik dan distribusi kepada
pemilik, dimana modal dinyatakan dengan ukuran nilai dan didasarkan pada skala
tertentu. Dalam KDPPLK-SAK income diterjemahkan menjadi penghasilan
yang didefinisikan sebagai berikut:
Penghasilan (income) adalah
kenaikan menfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan
atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Laba dalam teori akuntansi biasanya lebih menunjuk pada konsep yang
oleh FASB disebut dengan laba komprehensif. Laba komprehensif dimaknai sebagai
kenaikan aset bersih selain yang berasal dari transaksi dengan pemilik. Sedangkan
earning adalah laba yang
diakumulasikan selama beberapa periode atau kenaikan ekuitas atau aktiva neto
suatu perusahaan yang disebabkan karena aktivitas operasi maupun aktivitas di
luar usaha selama periode tertentu. Earning merupakan konsep yang paling sempit
sedang comprehensive income merupakan konsep paling luas (Muqodim, 2005:110).
No comments:
Post a Comment