Dalam
masalah minat ini akan diuraikan berturut tantang hal-hal yang berhubungan
dengan minat antara lain : pengertian minat, metode pengukuran minat,
pentingnya pengukuran minat belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat
belajar.
1. Minat
Untuk memberikan pengertian tentang minat, penulis akan mengemukakan
beberapa pendapat antara lain; Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dijelaskan
bahwa "Minat adalah suatu kesukaan (kecenderungan) kepada sesuatu.
Dari
beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan merupakan perasaan senang yang
dimiliki oleh individu dalam melakukan kegiatan (aktivitas) tertentu tanpa
paksaan dari orang lain, di mana aktifitas yang dilakukan kadang-kadang ada
yang berdampak positif dan yang berdampak negatif, akan tetapi menjadi tugas
orang tua dan gurulah yang mengarahkannya.
Selanjutnya
menurut Andi Mapiere menatakan bahwa : Minat adalah suatu perangkat mental yan
terdiri dari suatu campuran, perasaan, perasangka, rasa, takut atau
kecendrungan-kecendrungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran
tertentu.
Berdasarkan
pengertian di atas, minat adalah kombinasi berbagai perasaan baik rasa senang
ataupun rasa takut yang ditimbulkan individu karena adanya aktivitas baru yang
dilakukan atas dasar kesukaan bukan pemaksaan, di mana aktivitas yang dipilih
adalah yang menarik hatinya yakni sesuai dengan kebutuhan tanpa pemikiran
resiko-resiko yang bakal dihadapi.
Minat
sangat erat hubungannya dengan kebutuhan, misalnya seorang murid yang peduli
pada lingkungannya membutuhkan suatu wadah berupa organisasi pencinta alam atau
mata pelajaran tertentu untuk menaruh minatnya sehingga ia melakukan
aktivitas-aktivitas tersebut dengan senang hati tanpa paksaan dari orang lain.
Minat yang timbul dan kebutuhan anak merupakan faktor pendorong bagi anak-anak
untuk belajar. Jadi dapat dilihat bahwa minat sangat penting sekali dalam
belajar, sebab merupakan dari pencarian prestasi, hal ini sesuai dengan
pendapatnya Sumartana dan Nurkancana, bahwa : Anak-anak tidak perlu mendapat
dorongan dari luar apabila pekerjaan yang dilakukannya cukup menarik minatnya.
Adapun indikator minat menurut Abdul
Rahman, yakni: Minat spontan (spontaneus interest) dan , minat terpola (pakerna
interest), di mana minat spontan adalah minat yang timbul secara spontan
dari dalam diri seseorang tanpa dipengaruhi (dengan sengaja atau langsung) dari
pihak luar. Sedangkan minat terpola adalah minat yang timbul sebagai akibat
adanya pengaruh dari kegiatan yang berencana atau terpola terutama kegiatan
belajar mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Perwujudan
minat spontan yang dapat disamakan dengan faktor internal, secara konkrit
merupakan akibat dari motifasi instrinsik atau faktor psikologis siswa siswi.
Adapun perwujudan minat terpola yang dapat disamakan dengan faktor eksternal,
secara konkrit merupakan akibat dari motivasi ekstrinsik. Untuk lebih jelasnya
di bawah ini tabel tentang indikator yang menentukan minat belajar menurut para
ahli.
No
|
Nama
|
Indikator Yang Menentukan Minat
|
1.
|
Slameto
|
Faktor keadaan
tempat tinggal, teman bergaul, keadaan kesehatan badan, metode, bahan dan
saranan belajar.
|
2.
|
Abdul rahman
dan Nudjojo
|
Motivasi
intrinsik (faktor internal) dan motivasi ekstrinsik (faktor eksternal).
|
Uraian-uraian di atas menunjukkan bahwa indikator minat sangat
ditentukan oleh beberana faktor penting yang tercakup dalam faktor internal dan
eksternal seperti yang dijelaskan tabel tersebut di atas.
2. Metode Pengukuran Minat
Untuk mengukur atau menilai minat belajar siswa harus diketahui alat
dan metode-metode yang dipergunakan dalam mengukurya karena tanpa mengetahui
alat tersebut kita tidak akan dapat mengetahui seberapa besar minat yang
dimiliki oleh individu terhadap, suatu mata pelajaran.
Ada beberapa alat atau metode yang dapat dipergunakan untuk
mengadakan pengukuran minat yaltu : a). Observasi, b). Interview, c). Kuesioner, d). Inventori.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan. satu persatu di bawah ini
a). Observasi.
Observasi merupakan salah satu
metode yang digunakan untuk mengukur minat siswa, caranya yakni dengan
mengamati kegiatan atau aktivitasnya sehari-hari misalnya hal-hal apakah yang
disenanginya dan mata pelajaran apa yang cenderung dipelajari. Observasi dapat
dilakukan dalam setiap situasi, baik dalam kelas maupun luar kelas. Adapun
keuntungan metode ini adalah dapat mengamati minat anak-anak dalam kondisi yang
wajar.
b). Interview
Interview baik digunakan untuk
mengukur minat anak-anak sebab biasanya anak-anak gemar membincangkan hobinya
dan aktifitas lain yang menarik hatinya. Pelaksanaan interview biasanya
dilakukan dalam situasi yang tidak formal, , sehingga percakapan akan
berlangsung secara lebih bebas. Misalnya percakapan sehari-hari di luar jam
pelajaran dengan mengadakan kunjungan rumah dan sebagainya.
c). Kuesioner
Dengan mempergunakan
kuesioner, pengukuran minat dapat dilakukan sekaligus pada sejumlah anak
melalui penyebaran pertanyaan yang isinya antara lain menanyakan
tentang..kegiatan yang dilakukan anak di luar sekolah, pelajaran yang
disenangi, dan sebagainya. Kuesioner lebih efisien dalam penggunaan waktu
dibanding observasi dan interview.
d). Inventori
Inventori adalah suatu metode
untuk mengadakan pengukuran atau penilaian dengan mengajukan, daftar pertanyaan
secara tertulis di mana responden dapat memberi jawaban dengan memberi
lingkaran, tanda cek, mengisi nomor atau tanda-tanda lain yang berupa
jawaban-jawaban singkat terhadap sejumlah pertanyaan yang ditanyakan.
3. Pentingnya Pengukuran
Minat Belajar
Dalam proses belajar mengajar minat belajar siswa merupakan faktor
utama yang harus diperhatikan oleh guru karena tanpa adanya minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut maka materi yang
disampaikannya itu sia-sia saja. Oleh karena itu pengukuran. minat belajar
siswa sangat penting sekali.
Ada beberapa, alasan mengapa. seorang guru perlu mengadakan pengukuran
terhadap minat anak-anak, yakni sebagai berikut :
a). Untuk meningkatkan minat anak-anak
b). Memelihara, minat yang baru timbul
c). Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik
d). Sebagai persiapan untuk
memberikan bimbingan kepada anak tentang lanjutan studi atau pekerjaan yang
cocok baginya.
Dari pendapat di atas penulis akan jelaskan satu persatu sebagai
berikut :
a). Untuk meningkatkan minat
anak-anak
Setiap guru mempunyai
kewajiban untuk meningkatkan minat anak-anak, karena minat merupakan komponen
penting dalam kehidupan pada. umumnya dan dalam pendidikan dan pengajaran pada
khususnya. Oleh karena itu. guru sebagai pendidik harus memberi motivasi dan
arahan serta menciptakan aktivitas-aktivitas lain untuk lebih meningkatkan
minat anak didiknya.
b). Memelihara minat yang baru timbul
Apabila anak-anak menunjukkan
minat yang kecil, maka merupakan tugas bagi guru untuk memelihara minat
tersebut. Jika ada anak yang baru masuk ke suatu sekolah dan dia belum banyak
menaruh minatnya terhadap aktivitas-aktivitas tertentu maka guru wajib
memperkenalkan aktivitas-aktivitas tersebut kepada anak didiknya.
c). Mencegah timbulnya minat
terhadap hal-hal yang tidak baik
Sekolah merupakan lembaga,
pendidikan yang menyiapkan anak-anak untuk hidup dalam masyarakat, maka sekolah
harus mengembangkan aspek-aspek ideal agar anak-anak menjadi anggota masyarakat
yang baik, di mana dalam keadaan tertentu anak-anak sering menaruh minatnya
terhadap hat-hal yang tidak baik yang terdapat di luar sekolah. Oleh karena
itu, guru wajib mengarahkan minat anak-anak ke arah kegiatan yang positif.
d). Sebagai persiapan untuk
memberikan bimbingan kepada anak tentang lanjutan studi atau pekerjaan yang
cocok baginya.
Walaupun minat merupakan
indikasi yang pasti tentang sukses tidaknya anak dalam pendidikan yang akan
datang atau dalarn jabatan, namun minat merupakan pertimbangan yang cukup berarti dalam
pemilihan pekerjaan atau aktivitas sesuai dengan kesenangannya. Aktivitas yang
dilakukan atas dasar adanya minat akan bermanfaat baik bagi diri anak tersebut
maupun bagi orang lain disekitamya.
4. Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar
Minat belajar siswa. sangat dipengaruhi oleh beberapa hal yang
saling berkaitan satu dengan yang lainnya, di mana hal ini akan diungkapkan
beberapa dalam pendapat :
a). Dalam buku ensiklopedia,
pendidikan mengatakan bahwa minat belajar sangat dipengaruhi oleh :
b). Menurut Slameto, bahwa. faktor
yang mempengaruhi minat belajar siswa adalah "faktor keadaan tempat
tinggal, teman bergaul, keadaan kesehatan badan, metode, bahan dan sarana
belajar".
c). Nudjojo, mengatakan bahwa faktor
yang mempengaruhi minat belajar anak adalah "faktor yang datang dari dalam
diri anak dan faktor yang datang dari luar diri anak".
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa,faktor yang mempengaruhi minat belajar anak dibagi dua (2) yaitu :
1. Faktor intern, yaitu faktor yang
datang dari dalam diri siswa itu sendiri seperti keadaan kesehatannya.
2. Faktor ekstem yaitu faktor yang
datang dari luar siswa antara lain faktor keadaan tempat tinggal, teman
bergaul, metode, bahan serta sarana belajar.
Untuk lebih jelasnya dapat penulis uraikan satu persatu, akan tetapi
yang diuraikan dalam hal ini hanya faktor kesehatan, keadaan tempat tinggal dan
teman bergaul saja karena berperan penting dalam mempengaruhi minat belajar
anak.
a). Keadaan kesehatan
Keadaan kesehatan pada. anak
merupakan masalah yang paling berpengaruh pada minat belajar anak, mengenai hal
ini ada beberapa pendapat para ahli menurut Utami Munandar mengatakan bahwa,
"Kesehatan sangat besar pengaruhnya terhadap minat belajar anak, maka
tidak ada hambatan atau gangguan terhadap kamauan belajarnya".
Dari kedua pendapat di atas,
dikatakan bahwa keadaan kesehatan anak sangat berpengaruh terhadap minat
belajar anak, sebab apabila kesehatannya terganggu seperti sakit, maka kemauan
belajarnya kurang yang akhlaknya minat untuk belajar tidak ada. Sebaliknya
apabila anak tersebut dalam keadaan sehat maka minat belajanya ada sehingga
orang tua dan guru dalam memberikan motivasi belajar tidak mengalami kesulitan.
Dengan demikian kesehatan merupakan hal yang pokok dalam minat belajar, karena.
sehat jasmani dan rohani akan membuat anak tenang dan terkonsentrasi dalam
aktivitasnya.
b). Keadaan tempat tinggal
Masalah tempat tinggal
merupakan masalah dan faktor yang berpengaruh pula terhadap minat belajar
siswa, sebab apabila lingkungan tempat tinggalnya jelek dan masyarakatnya tidak
ada, yang bersekolah tentunya tidak ada kemauan dan minat untuk melakukan
kegiatan belajar, tetapi sebaliknya apabila, lingkungan tempat tinggainya baik
dan masyarakatnya rata-rata berpendidikan maka, tidak sulit untuk memberikan
motivasi untuk belajar.
Menurut Utami Munandar bahwa
“keadaan tempat tinggal kadang-kadang mempengaruhi minat belajar anak terutama
anak yang tidak memiliki kendaraan pribadi.
Berdasarkan kedua pendapat di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa keadaan tempat tinggal pada umumnya dapat
mempengaruhi minat belajar anak, seperti halnya apabila anak itu bertempat
tinggal jauh dengan sekolah tentunya akan membuat anak itu jarang masuk sekolah
sehingga minat untuk ikut pelajaran di sekolah tidak ada, sebaliknya apabila
anak itu bertempat tinggal dekat dengan sekolah maka semangat dan gairah untuk
mengikuti mata pelajaran di sekolah ada sehingga akan menimbulkan adanya minat
belajar.
c). Teman Bergaul
Teman bergaul merupakan salah
satu penyebab yang mempengaruhi minat belajar anak, karena pada umumnya
walaupun anak tersebut pintar apabila dengan teman yang tidak mempunya minat
belajar maka minatnya untuk belajarpun akan berkurang sehingga prestasi
belajarnya menurun. Dalam kaitannya dengan masalah tersebut di atas,
Partowasastro mengatakan "bahwa apabila anak itu telah bergaul dengan
temannya yang memilki minat belajar tentunya anak akan belajar, tetapi apabila
bergaul dengan temannya yang tidak memiliki minat belajar maka akan kurang
minatnya terhadap pelajarannya.
Berdasarkan pendapat di atas,
maka dapat dikatakan bahwa teman bergaul merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi minat belajar anak, dan apabila la memiliki minat untuk belajar
maka anak itu akan belajar, tetapi sebalknya apablia bergaul dengan teman yang
tidak memiliki minat belajar maka anak tersebut tidak mempunyai minat belajar
karena temannya sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan belajar.
Dengan demikian minat belajar
anak kadang-kadang tidak boleh dipaksakan oleh orang tua sebab, anak itu
belajar bukan karena paksaan orang tua melainkan timbul dari dalam diri anak
itu sendiri baik karena melihat temannya maupun kemauannya sendiri.
No comments:
Post a Comment