Setiap konsumen melakukan
pembelian terhadap produk-produk tertentu dengan harapan tertentu mengenai apa
yang akan dilakukan oleh produk atau jasa bersangkutan ketika digunakan dan
kepuasan merupakan hasil yang diharapkan. Respon atau tanggapan dari konsumen
setelah mengkonsumsi produk barang atau jasa, banyak dipengaruhi oleh
karakteristik dari tiap konsumen yang bersangkutan. konsumen yang memiliki karakteristik
berpendapatan tinggi, usia muda, dan berpendidikan tinggi akan mempunyai respon
yang berbeda dengan konsumen yang karakteristiknya berpendapatan rendah, usia
tua, dan berpendidikan rendah, walaupun menilai suatu benda yang sama.
Setiap perusahaan menginginkan produk yang
dihasilkan dapat diterima oleh konsumen. Bahkan jika ada pesaing, produknya
ingin lebih unggul dari pada produk yang diterima oleh konsumennya. Perusahaan
perlu mengetahui respon konsumen terhadap produk yang dia pasarkan. Banyak
perusahaan yang melakukan riset pemasaran berkala untuk melihat kondisi pasar
dan kinerjanya termasuk melihat respon yang diberikan oleh konsumen, apakah
konsumen telah puas dengan segala strategi pemasaran yang perusahaan tawarkan
atau masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.
Konsumen yang tidak puas akan suatu produk akan
memberikan responnya dalam tiga kategori:
1. Respon suara,
misalnya minta ganti rugi dari penjual
2. Respon pribadi,
misalnya komunikasi lisan yang negatif kepada orang lain mengenai kekurangan
produk tersebut.
3. Respon pihak ke tiga,
misalnya mengambil tindakan hukum.
Kepuasan dan tindakan konsumen harus mendapat
tanggapan dari produsen untuk tetap menjalankan kelangsungan hidup perusahaan.
Loyalitas dari seorang konsumen yang puas akan hasil dari suatu produk berupa
barang atau jasa merupakan salah satu aset terbesar yang mungkin didapat oleh
perusahaan, oleh karena itu, puas tidaknya konsumen terhadap suatu produk harus
terus dipantau dan diukur oleh perusahaan. Cara-cara berikut ini banyak
digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan:
1. Sistem Keluhan dan
Saran
Organisasi yang berwawasan pelanggan akan membuat
mudah pelanggannya memberikan saran atau keluhan.
2. Survey kepuasan
pelanggan
Perusahaan
tidak dapat beranggapan bahwa sistem keluhan dan saran dapat menggambarkan
secara lengkap kepuasan dan kekecewaan pelanggan. Perusahaan yang responsif
mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan survey berkala. Perusahaan
mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon suatu kelompok dari pembeli mereka
untuk mengetahui tanggapan dan perasaan mereka terhadap berbagai aspek kinerja
perusahaan. Perusahaan juga menanyakan pendapat pembeli terhadap kinerja
pesaingnya. Konsep kepuasan pelanggan merupakan konsep mendasar dalam pemasaran
sejak strategi pemasaran diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggan.
No comments:
Post a Comment