Friday, June 29, 2012

Pengaruh Interaksi Komitmen Organisasi dengan Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran



Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan atau penurunan senjangan anggaran tergantung pada sejauh mana individu lebih mementingkan diri sendiri atau bekerja demi kepentingan organisasinya yang merupakan aktualisasi dari tingkat komitmen yang dimiliknya. Komitmen menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi (Mowday et al., 1979); (Edfan Darlis, 2002). Komitmen organisasional bisa tumbuh disebabkan karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada serta tekad dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingannya sendiri. Dalam pandangan ini, individu yang memiliki komitmen tinggi akan lebih mengutamakan kepentingan organisasinya dibandingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya (Pinder, 1984); (Edfan Darlis, 2002). Bagi individu, dengan komitmen organisasional tinggi, pencapaian tujuan organisasi
37
merupakan hal penting. Sebaliknya, bagi individu atau karyawan dengan komitmen organisasional rendah akan mempunyai perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi dan cenderung berusaha memenuhi kepentingan pribadi. Komitmen organisasional yang kuat di dalam diri individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sesuai dengan kepentingan organisasi (Angle dan Perry 1981); Porter et al., 1974); (Edfan Darlis, 2002) serta akan memiliki pandangan positif dan lebih berusaha berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasi (Porter et al., 1974), dengan adanya komitmen yang tinggi kemungkinan terjadinya senjangan dapat dihindari.
Untuk meneliti hubungan antara komitmen organisasi dengan senjangan, disusun hipotesis 2:
H2 = Semakin tinggi komitmen organisasi, maka senjangan anggaran akan semakin kecil.
Berkaitan dengan penelitian mengenai komitmen organisasional, Nouri dan Parker (1996); (Edfan Darlis, 2002) berpendapat bahwa naik atau turunnya senjangan anggaran tergantung pada apakah individu memilih untuk mengejar kepentingan diri sendiri atau justru bekerja untuk kepentingan organisasi. Menurut mereka, komitmen yang tinggi menjadikan individu peduli dengan nasib organisasi dan berusaha menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik, dan partisipasi anggaran membuka peluang bagi bawahan untuk menciptakan senjangan anggaran untuk kepentingan mereka jika komitmen karyawan terhadap organisasi berada pada level yang rendah. Dari hasil penelitian Nouri dan Parker (1996), dapat disimpulkan bahwa tingkat
38
komitmen organisasional seseorang dapat mempengaruhi keinginan mereka untuk menciptakan senjangan anggaran. Komitmen organisasi yang tinggi akan mengurangi individu untuk melakukan senjangan anggaran. Sebaliknya, bila komitmen bawahan rendah, maka kepentingan pribadinya lebih diutamakan, dan dia dapat melakukan senjangan anggaran agar sasaran anggaran tersebut diharapkan dapat mempertinggi penilaian kinerjanya karena berhasil dalam pencapaian tujuan.
Bawahan berkomitmen organisasional tinggi akan menggunakan informasi yang mereka dapatkan untuk membuat anggaran menjadi relatif tepat, sehingga, dengan adanya komitmen yang tinggi kemungkinan terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari. Sebaliknya, bawahan dengan komitmen organisasional rendah cenderung untuk tidak memberikan informasi khusus yang mereka miliki kepada atasan, sehingga dapat menyebabkan keinginan bawahan untuk melakukan senjangan anggaran. Nouri dan Parker (1996) berpendapat, hal ini terjadi karena bawahan hanya menempatkan sedikit atau bahkan tidak memiliki keinginan unuk memenuhi pencapaian tujuan organisasi, mereka hanya tertarik dengan kepentingan pribadinya, partisipasi anggaran merupakan kesempatan baginya untuk melakukan senjangan anggaran. Luthans (1998) mendukung pernyataan tersebut dan menyatakan bahwa komitmen yang rendah menggambarkan ketidakloyalan individu kepada organisasi.
Berdasarkan pendapat yang diajukan Nouri dan Parker (1996) serta didukung oleh Luthans (1998), diajukan hipotesis tentang pengaruh interaksi komitmen organisasi dan partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran:
39
H3 = Tingkat partisipasi anggaran akan menaikkan senjangan anggaran, pada komitmen organisasi yang tinggi, dan akan menurunkan senjangan anggaran pada komitmen organisasi yang rendah.

No comments:

Post a Comment