Pengertian
Jasa
Seorang ahli
pemasaran, Kotler (1997) mendefinisikan jasa seperti yang dikutip oleh Yazid
(1999, hlm. 1), bahwa jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang
ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel
dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Di tahun 2005, Kotler
bersama rekan-rekan di Asia menambahkan bahwa, layanan adalah suatu tindakan
atau perbuatan yang tidak berwujud di mana sebuah kelompok bisa menawarkannya
pada kelompok lain dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun (Kotler, P., S.
H. Ang., S. M. Leong dan C. T. Tan, 2005, hlm. 139).
Tren Bisnis Jasa
Makin
pesatnya teknologi seperti sekarang ini sangat mungkin akan menghadirkan sejumlah implikasi penting
terhadap tren jasa dan pemasarannya. Berikut beberapa implikasi perubahan tren
bisnis jasa di masa mendatang (Mudrick, Render, dan Russell, 1990. hlm. 40):
1. Inovasi jasa, meskipun konsumen belum menyadarinya
sampai jasa itu disajikan
2. Makin meningkatnya partisipasi konsumen dalam operasi
jasa
3. Makin banyaknya jasa yang siap pakai
4. Meningkatnya kandungan jasa pada barang-barang
konsumsi
5. Internasionalisasi
Merujuk
dari tren di atas, terdapat contoh-contoh bisnis jasa yang perkembangannya
cukup pesat (Yazid, 1999, hlm. 11), yaitu:
1. Bisnis jasa: konsultan, keuangan, perbankan
2. Perdagangan jasa: eceran, pemeliharaan dan
perbaikan
3. Jasa infrastruktur: komunikasi, transportasi
4. Jasa personal/sosial: restoran, perawatan
kesehatan
5. Administrasi umum: pendidikan, pemerintah
Pemasaran Jasa
Pemasaran merupakan penghubung antara
organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil dengan
pemasaran diorientasikan kepada konsumen (Yazid, 1999, hlm. 13). Keterlibatan
semua pihak, dari manajemen puncak hingga karyawan non-manajerial, dalam merumuskan
maupun mendukung pelaksanaan pemasaran yang berorientasi kepada konsumen
tersebut, merupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Alasannya ialah
karena pemasaran semestinya :
1.
Mencakup perumusan upaya-upaya strategik yang dilakukan
oleh manajemen puncak.
2.
Merupakan fungsi dari sejumlah aktivitas yang dilakukan
oleh manajemen tingkat bawah (seperti kebijakan produk, penetapan harga, cara
penyajian jasa, atau upaya-upaya komunikasi) dan
3.
Merupakan sarana bagi upaya untuk menjadikan
keseluruhan bagian organisasi berorientasi kepada konsumen.
No comments:
Post a Comment