Monday, July 2, 2012

Pengertian Bisnis Jasa, Tren Bisnis Jasa dan Pemasaran Bisnis Jasa


Pengertian Jasa
Seorang ahli pemasaran, Kotler (1997) mendefinisikan jasa seperti yang dikutip oleh Yazid (1999, hlm. 1), bahwa jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Di tahun 2005, Kotler bersama rekan-rekan di Asia menambahkan bahwa, layanan adalah suatu tindakan atau perbuatan yang tidak berwujud di mana sebuah kelompok bisa menawarkannya pada kelompok lain dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun (Kotler, P., S. H. Ang., S. M. Leong dan C. T. Tan, 2005, hlm. 139).
Tren Bisnis Jasa
Makin pesatnya teknologi seperti sekarang ini sangat mungkin  akan menghadirkan sejumlah implikasi penting terhadap tren jasa dan pemasarannya. Berikut beberapa implikasi perubahan tren bisnis jasa di masa mendatang (Mudrick, Render, dan Russell, 1990. hlm. 40):
1.      Inovasi jasa, meskipun konsumen belum menyadarinya sampai jasa itu disajikan
2.      Makin meningkatnya partisipasi konsumen dalam operasi jasa
3.      Makin banyaknya jasa yang siap pakai
4.      Meningkatnya kandungan jasa pada barang-barang konsumsi
5.      Internasionalisasi
Merujuk dari tren di atas, terdapat contoh-contoh bisnis jasa yang perkembangannya cukup pesat (Yazid, 1999, hlm. 11), yaitu:
1.      Bisnis jasa: konsultan, keuangan, perbankan
2.      Perdagangan jasa: eceran, pemeliharaan dan perbaikan
3.      Jasa infrastruktur: komunikasi, transportasi
4.      Jasa personal/sosial: restoran, perawatan kesehatan
5.      Administrasi umum: pendidikan, pemerintah
Pemasaran Jasa
Pemasaran merupakan penghubung antara organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil dengan pemasaran diorientasikan kepada konsumen (Yazid, 1999, hlm. 13). Keterlibatan semua pihak, dari manajemen puncak hingga karyawan non-manajerial, dalam merumuskan maupun mendukung pelaksanaan pemasaran yang berorientasi kepada konsumen tersebut, merupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Alasannya ialah karena pemasaran semestinya :
1.      Mencakup perumusan upaya-upaya strategik yang dilakukan oleh manajemen puncak.
2.      Merupakan fungsi dari sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh manajemen tingkat bawah (seperti kebijakan produk, penetapan harga, cara penyajian jasa, atau upaya-upaya komunikasi) dan
3.      Merupakan sarana bagi upaya untuk menjadikan keseluruhan bagian organisasi berorientasi kepada konsumen.

No comments:

Post a Comment