Monday, May 6, 2013

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA DENGAN METODE SHARPE DAN METODE TREYNOR


Pasar modal dalam dalam era sekarang telah berkembang sangat pesat,
pasar modal merupakan suatu alternatif bagi para pemodal untuk
berinvestasi.Perkembangan pasar modal mempunyai peranan yang penting bagi
kemajuan ekonomi nasional di Indonesia.Sedangkan bagi masyarakat pemodal
kehadiran pasar modal merupakan tambahan alternatif pilihan untuk investasi
(Yuniawan, 2000).Dalam pasar modal terdapat dua unsur yang terkait, yaitu pihak
yang bersedia membeli saham atau obligasidan pihak yang menawarkan saham
dan obligasi kepada masyarakat atau investor. Perkembangan pasar modal
Indonesia dalam menggalang dana mempunyai peranan yang penting untuk
menunjang pembangunan nasional. Dana masyarakat yang diperoleh dari pasar
modal digunakan oleh banyak perusahaan lokal maupun perusahaan asing dengan
tujuan salah satunya yaitu membiayai segala kegiatan operasional perusahaan.
Dana yang bersumber dari masyarakat merupakan dana terpenting bagi kegiatan
perusahaan dan merupakan ukuran keberhasilan perusahaan jika mampu
membiayai operasinya dari sumber dana ini.
Dalam pasar modal para investor dapat menginvestasikan dananya pada
sekuritas yang dikehendaki dan yang memiliki tingkat resiko yang dapat mereka
toleransi. Dalam investasi di pasar modal dapat memiliki return yang tinggi tetapi
dapat juga memiliki tingkat risk yang tinggi. Dengan demikian investor harus
2
memiliki strategi dalam berinvenstasi pada sekuritas yang tepat dengan memiliki
tingkat resiko yang dapat ditoleransi.Faktor lain yang ikut mempengaruhi
investasi melalui saham, obligasi, deposito di bank adalah turun naiknya suku
bunga. Bila suku bunga naik, maka biasanya harga saham atau obligasi akan turun
karena para investor akan lebih tertarik menanamkan uangnya di deposito,
sedangkan bila suku bunga turun, maka harga saham atau obligasi akan naik
karena para investor lebih tertarik menanamkan modal di saham atau obligasi
(Asril, 2000).
Investasi telah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi masyarakat
modern. Setiap investor mengharapkan keuntungan yang besar dari investasi yang
dilakukannya. Namun keuntungan yang besar dari suatu investasi disertai dengan
risiko yang besar pula. Oleh karena itu, setiap investor perlu memperhatikan aspek
risiko dan return setiap investasi yang akan dilakukannya. Untuk mengurangi
risiko suatu investasi, investor dapat melakukan diversifikasi pada beberapa
instrumen investasi.
Di era globalisasi ini banyak sekali investor yang tidak memiliki banyak
waktu dalam mengelola dananya dan keterbatasan keahlian untuk menghitung
resiko atas investasi yang mereka lakukan. Hal tersebut sekarang bukan menjadi
masalah yang besar yang menghalangi para investor untuk melakukan investasi
karena para calon investor dapat memberikan kepercayaanya kepada manajer
investasi untuk mengelola dana yang mereka miliki. Pada tahun 1995
diperkenalkan sebuah instrument investasi baru yang disebut ReksaDana.
3
ReksaDana adalah salah satu alternatif investasi untuk memperoleh arus
pendapatan yang kompetitif, meskipun pemilik modal tidak memiliki kemampuan
mengelola portofolio dengan baik. Reksadana menurut UU No.8 tahun 1995 pasal
1 ayat 27 reksadana didefinisikan sebagai“wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodaluntuk selanjutnya diinvestasikan
dalam portofolio efek oleh manajer investasi”. Berdasarkan konsep tersebut,
secara jelas bahwa reksadana merupakan kumpulan dana dari masyarakat yang
diinvestasikan pada saham, obligasi deposito berjangka, pasar uang, dan
sebagainya. ReksaDana ini mempunyai sebutan yang berbeda-beda di berbagai
negara, unit trust untuk Inggris dan mutual fund untuk Amerika Serikat.
Sebelum berinvestasi di ReksaDana kita perlu mengetahui jenis Reksa
Dana apa yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan investasi kita. Jenis-jenis
ReksaDana yang tersedia di Indonesia ada empat berdasarkan kategori insturmen,
yaitu ReksaDana pasar uang, ReksaDana pendapatan tetap, ReksaDana saham dan
ReksaDana campuran.
Setiap jenis Reksa Dana melakukan investasi yang berbedabeda.
ReksaDana pendapatan tetap yang 80 persen portofolio investasinya pada
efek yang berbentuk surat utang seperti obligasi. ReksaDana pasar uang yang
portofolionya investasinya pada jenis instrumen pasar uang seperti
SBI.ReksaDana saham yang portofolionya investasinya terdiri dari
saham.ReksaDana campuran yang instrumen investasinya bisa berbentuk saham
dan obligasi atau dikombinasikan dengan instrumen lainnya.

No comments:

Post a Comment