discretionary accruals dan non-discretionary accruals
Sistem akuntansi akrual
memberikan peluang kepada manajemen untuk memanipulasi laba atau pendapatan
akuntansi (De Angelo, 1986; dalam Dahlan, 2009). Akuntansi akrual tersebut
dapat dibagi menjadi dua yaitu discretionary accruals dan non-discretionary
accruals. Konsep discretionary accruals memberi pengertian bahwa pihak
manajemen dapat memanipulasi pendapatan akrual dan biasanya digunakan untuk
mencapai pendapatan yang diinginkan. De Angelo (1986) dalam Meutia (2004)
menambahkan bahwa manajer memiliki kemampuan mengontrol bagian akrual dalam
jangka pendek. De Angelo juga menjelaskan bahwa komponen non-discretionary
accruals ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dikontrol oleh
pihak manajer. Di dalam penelitian ini, perhitungan manajemen laba menggunakan
Model Jones yaitu discretionary accrual yang sesuai dengan kinerja (performance-matched
discretionary accruals). Berdasarkan pada Kothari et al., (2005), performance-matched
discretionary accruals pengukurannya lebih spesifik dan powerfull daripada
pengukuran discretionary accruals yang lain. Kothari menjelaskan juga
bahwa penyeimbangan kinerja (performance matching) didesain untuk
mengontrol dampak kinerja dalam mengukur discretionary accruals dan performance-matched
discretionary accruals dapat dijadikan sebagai alternatif yang dapat
dipakai dalam meneliti manajemen laba.
Kebanyakan Iklan
ReplyDelete