Teori managerial
myopia dalam penelitian Craig W. Holden, Leonard L. Lunstrum (2009)
menyebutkan bahwa jenis dari tekanan jangka pendek, meliputi ketidakcukupan
informasi mengenai proyek jangka panjang yang menyebabkan anggota direksi
melakukan investasi yang sedikit dalam proyek jangka panjang.
Definisi perilaku myopik menurut Porter (1992) adalah “sacrificing longterm growth for the purpose
of meeting short term goals”, yang berarti adanya pengorbanan pertumbuhan
jangka panjang untuk mencapai tujuan jangka pendek.
Definisi tersebut memiliki 3 aspek : (1) harus ada investasi
yang rendah (underinvestment) dalam
penciptaan nilai jangka panjang, seperti penelitian dan pengembangan; (2) underinvestment harus terjadi dengan
tujuan memenuhi tujuan/sasaran (goals)
jangka pendek, seperti memenuhi perkiraan analisa earning; dan (3) underinvestment
harus sub-optimal selaras dengan melemahkan long term growth dan value
creation. Aspek pertama merefleksikan perilaku myopik, yang kedua dan
ketiga (kinerja jangka pendek dan jangka panjang) merefleksikan motivasi dan
konsekuensi dari perilaku myopik.
Menurut Stein (1988), anggota direksi memiliki insentif
untuk fokus atas tindakan jangka pendek untuk meningkatkan current stock price dengan tujuan untuk mengurangi kemungkinan dari
takeover dan hal ini yang mendorong
mereka untuk berinvestasi rendah dalam proyek jangka panjang. Terdapat berbagai
macam tekanan jangka pendek yang dijadikan sebagai alasan berkontribusi atas
tindakan managerial myopia, termasuk
diantaranya adalah short term trading oleh
trading institusi, fokus pada jangka
pendek dari analis sekuritas, dan sangat sedikit informasi yang terkandung
kedalam harga sekuritas mengenai proyek jangka panjang.
Beban penelitian dan pengembangan digunakan sebagai proksi
empiris untuk proyek jangka panjang dikarenakan 3 alasan : (1) kinerja teoritis
atas investasi perusahaan jangka panjang oleh Stein (1989) dan secara eksplisit
menyebutkan beban penelitian dan pengembangan untuk mengukur investasi dalam
proyek jangka panjang, (2) kerja empiris sebelumnya oleh Meulbreck et al.
(1990) menggunakan beban penelitian dan pengembangan untuk menguji investasi
perusahaan jangka panjang, (3) long term
time lag antara keputusan investasi dan return berkaitan dengan beban
penelitian dan pengembangan membuat hal itu bagus sebagai proksi untuk proyek
jangka panjang.
No comments:
Post a Comment