Colin Martiandale
dalam disertasi oleh Mia Damiyanti, mengatakan bahwa:
Dari berbagai catatan mengenai teori
kreativitas yang dikumpulkan sejak masa Yunani Kuno hingga saat ini menunjukkan
terdapat lebih dari 45 konsep teori. Namun secara garis besar teori tersebut
dikelompokkan menjadi beberapa konsep dasar sebagai penginspirasi cara
meningkatkan berpikir kreatif. Teori yang dimaksud tersebut meliputi: (1) Teori
Kreativitas sebagai Kontrol regresi; (2) Karakteristik kepribadian; (3) Produk
Kemampuan Mental; (4) Proses Mental, dan Fungsi
Hemisphere.
(1) Kreativitas
sebagai Kontrol Regresi
Teori ini dipelopori
oleh Sigmund Freud, Carl Jung, Ernest Kris, dan Lawrence Kubie (1920-1950) yang
mengaitkan kreativitas dengan Teori Psikoanalitik. Psikoanalitik memandang
kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah, yang biasanya dimulai sejak
di masa anak-anak. Pribadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah
mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan
gagasangagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi
pemecahan inovatif dari trauma.
a) Sigmund
Freud
Ia menjelaskan
proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk
menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak
dapat diterima.
Sehingga biasanya mekanisme pertahanan
merintangi produktivitas kreatif. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan
menghambat tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan
penyebab utama dari kreativitas.
b) Ernest
Kris
Ia menekankan bahwa
mekanisme pertahanan regresi (beralih ke perilaku sebelumnya yang akan memberi
kepuasaan, jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasaan)
juga sering muncul dalam tindakan kreatif.
c) Carl
Jung
Ia juga percaya
bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas
tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu
pribadi. Dengan adanya ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, teori,
seni, dan karyakarya baru lainnya. Proses inilah yang menyebabkan kelanjutan
dari eksistensi manusia... Baca selengkapnya...>>>
No comments:
Post a Comment