Tujuan digunakannya enkripsi selain menyembunyikan
informasi yang terkandung di dalamnya juga digunakan untuk menjaga integritas
sebuah informasi pada saat ditransmisikan. Hal ini dimungkinkan karena dengan
adanya teknik enkripsi, seluruh informasi akan “digembok” menjadi satu
kesatuan. Sehingga apabila ada bagian informasi yang rusak (file corrupt),
maka “kunci” yang digunakan untuk mendekripsi akan memberitahu
kerusakan informasi tersebut.
Selain
itu, dengan metode enkripsi hanya pihak yang berwenang terhadap informasi
terenkripsi saja yang dapat membuka serta membaca informasi tersebut. Sehingga,
isi dari informasi yang dienkripsi tidak akan bisa disangkal (non-repudiation)
oleh pihak yang mendekripsi informasi tersebut. Hal ini terkait dengan konsep
tanda tangan digital (digital signature) pada teknologi enkripsi. Mark
Taylor dalam tulisannya yang berjudul Uses of Encryption: Digital Signatures
mengatakan:
digital signatures designed in such a
way that the authenticity and integrity of the data to which they are attached
can be assured. In essence, the key issues for data which have been signed
digitaly are:
whether
those data have been altered between their being signed and being read or
received by the intended recipient; and
whether
those data were actually signed by the person by whom the data purport to have
been signed or whether the signature attached to them is forged in some way.227
Perlindungan keotentikan suatu dokumen yang menggunakan tanda
tangan digital jauh lebih kuat, karena sebuah tanda tangan digital memiliki
karakter yang sangat unik dan telah tersandikan (encrypted) sehingga
kemungkinan ditiru sangat kecil. Hasilnya, dokumen yang ditandatangani (sign)
menggunakan digital signature, akan menjadi dokumen yang identik dengan
si pemilik tanda tangan.
Selain
perlindungan informasi dan data menggunakan digital signature, teknologi
enkripsi juga memanfaatkan fungsi fingerprints yang dihasilkan oleh Message-Digest
algorithm 5 (MD5).
No comments:
Post a Comment