Resusitasi
pada neonatus yang mengalami gawat nafas merupakan tindakan kritis yang harus dilakukan oleh perawat yang
kompeten. Perawat harus dapat membuat keputusan yang tepat pada saat kritis.
Kemampuan ini memerlukan penguasaan pengetahuan dan keterampilan keperawatan
yang unik pada situasi kritis dan mampu menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan
pasien kritis (Hudak dan Gallo, 1997).
Pengetahuan perawat tentang
resusitasi merupakan modal yang sangat penting untuk pelaksanaan tindakan
resusitasi pada situasi kritis. Pengetahuan ini menentukan keberhasilan
tindakan resusitasi. Pengetahuan tentang resusitasi dapat didapat melalui
pendidikan, pelatihan atau pengalaman selama bekerja.
Pengetahuan
yang perlu dimiliki perawat tentang resusitasi meliputi :
1) Konsep kegawatan pernafasan meliputi
pengertian, etiologi, patofisiologi dan dampak terhadap sistem tubuh, manifestasi
klinik dan penatalaksanaan medis.
2) Konsep asuhan keperawatan meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, evaluasi dan perencanaan pulang.
3) Konsep resusitasi meliputi pengertian,
tujuan dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan resusitasi serta
pelaksanaan resusitasi yang meliputi penilaian kondisi neonatus, pengaturan
posisi neonatus dan penolong dan teknik resusitasi yang terdiri dari
pengelolaan jalan nafas (airway),
bantuan ventilasi (breathing)
dan mempertahankan sirkulasi darah
dengan cara pemijatan dada (circulation).
No comments:
Post a Comment