Thursday, June 28, 2012

Susu dan Kandungan Logam


Susu dan dan produk-produk susu seperti susu skim dan susu krim, es krim, mentega, yogurt, susu kental manis, susu yang diuapkan (evaporated milk), susu kering (susu bubuk) dan berbagai macam hasil olahan susu lainnya dikenal sebagai bahan makanan yang bergizi tinggi karena susu mempunyai komposisi zat gizi yang sangat lengkap untuk mencukupi kebutuhan proses metabolisme dalam tubuh. Selain susu yang mempunyai komposisi zat pembangun yang kompleks, susu juga mengandung mineral penting seperti Mg, Ca, K, Cl, dan mineral-mineral lain seperti Fe, Zn dan Mn (Soeparno, 1991).
            Gusriyanti (2006), melakukan analisis Kalsium dan  Fosfor dalam dadih dengan menggunakan alat Spektrofotometri Serapan Atom. Dadih adalah produk olahan susu kerbau dengan fermentasi dan merupakan makanan yang sudah lama dikenal di Sumatera Barat yang mempunyai nilai gizi tinggi dan juga mengandung beberapa unsur mineral seperti kalsium dan fosfor yang kadarnya lebih tinggi dibandingkan dengan Air Susu ibu (ASI), susu sapi dan susu onta yang sangat diperlukan oleh tubuh. Kadar air dalam dadih sebesar 38,85 % dan   kalsium  0,018 %.
Setiady (1997), telah melakukan penentuan kandungan logam Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) dalam susu kental manis dengan menggunakan SSA. Penelitian dilakukan dengan menggunakan destruksi kering yaitu sampel yang akan dianalisis dipanaskan pada temperatur lebih dari 500 ÂșC. Keuntungan yang akan diperoleh selain sederhana, juga dapat terhindar dari pengotor seperti yang terdapat dalam metode destruksi basah. Kemungkinan yang dapat terjadi adalah terdapat reaksi antara unsur dengan bahan wadah atau kemasan. Destruksi kering material yang berisi unsur yang rendah dalam wadah silika. Unsur-unsur dalam fraksi yang besar akan terabsorbsi pada permukaan wadah atau kemasan dengan membentuk suatu silikat yang oleh adanya asam dapat terhancurkan secara keseluruhan (Sandel,1959).
Mineral essensial merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi lewat pangan dan kandungannya dapat ditentukan dengan preparasi destruksi kering dan dan destruksi basah. Destruksi merupakan proses perusakan oksidatif dari bahan organik sebelum penetapan suatu analit anorganik atau untuk memecah ikatan dengan logam. Metode tersebut digunakan untuk menghilangkan efek matriks pada sampel.
Diana (2002), melakukan perbandingan metode destruksi kering dan basah untuk penetapan logam Besi (Fe) dan Zink (Zn) pada tepung terigu. Metode destruksi kering didasarkan pada SNI 19-2898-1992/Rev. 1998 dan metode destruksi basah berdasarkan pada validasi penetapan logam dalam sampel makanan menggunakan SSA. Dan hasilnya kedua destruksi layak untuk digunakan dalam penentuan logam Fe dan Zn, metode destruksi basah memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan metode destruksi kering.
Dalam analisis dengan cara destruksi basah, bahan organik diuraikan dalam larutan oleh asam pengoksidasi pekat dan panas seperti H2SO4, HNO3, dan HClO4 sedangkan residu anorganiknya tertinggal dalam larutan sampel dilarutkan dengan larutan asam. Spektroskopi Serapan Atom memiliki beberapa kelebihan diantaranya spesifik (analisis tertentu dengan panjang gelombang atau garis resonansi yang sesuai), selektif, dan sensitif untuk menganalisis logam. Ini disebabkan karena kecepatan analisisnya, ketelitian sampai tingkat runut, tidak memerlukan pemisahan pendahuluan, serta relatif murah dengan pengerjaan yang sederhana.
Oleh karenanya, Spektrofotometri Serapan Atom ini cocok dipergunakan untuk menentukan konsentrasi logam Timah (Sn), Seng (Zn), dan Timbal (Pb) dalam Susu Kental Manis (SKM) kemasan kaleng.

No comments:

Post a Comment