Susu dan dan produk-produk susu seperti susu skim dan susu krim, es
krim, mentega, yogurt, susu kental manis, susu yang diuapkan (evaporated
milk), susu kering (susu bubuk) dan berbagai macam hasil olahan susu
lainnya dikenal sebagai bahan makanan yang bergizi tinggi karena susu mempunyai
komposisi zat gizi yang sangat lengkap untuk mencukupi kebutuhan proses
metabolisme dalam tubuh. Selain susu yang mempunyai komposisi zat pembangun
yang kompleks, susu juga mengandung mineral penting seperti Mg, Ca, K, Cl, dan
mineral-mineral lain seperti Fe, Zn dan Mn (Soeparno, 1991).
Gusriyanti
(2006), melakukan analisis Kalsium dan
Fosfor dalam dadih dengan menggunakan alat Spektrofotometri Serapan Atom.
Dadih adalah produk olahan susu kerbau dengan fermentasi dan merupakan makanan
yang sudah lama dikenal di Sumatera Barat yang mempunyai nilai gizi tinggi dan
juga mengandung beberapa unsur mineral seperti kalsium dan fosfor yang kadarnya
lebih tinggi dibandingkan dengan Air Susu ibu (ASI), susu sapi dan susu onta
yang sangat diperlukan oleh tubuh. Kadar air dalam dadih sebesar 38,85 %
dan kalsium 0,018 %.
Setiady (1997), telah melakukan
penentuan kandungan logam Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) dalam susu kental manis
dengan menggunakan SSA. Penelitian dilakukan dengan menggunakan destruksi
kering yaitu sampel yang akan dianalisis dipanaskan pada temperatur lebih dari
500 ÂșC. Keuntungan yang akan diperoleh selain sederhana, juga dapat terhindar
dari pengotor seperti yang terdapat dalam metode destruksi basah. Kemungkinan
yang dapat terjadi adalah terdapat reaksi antara unsur dengan bahan wadah atau
kemasan. Destruksi kering material yang berisi unsur yang rendah dalam wadah
silika. Unsur-unsur dalam fraksi yang besar akan terabsorbsi pada permukaan wadah
atau kemasan dengan membentuk suatu silikat yang oleh adanya asam dapat
terhancurkan secara keseluruhan (Sandel,1959).
Mineral essensial merupakan salah
satu kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi lewat pangan dan kandungannya dapat
ditentukan dengan preparasi destruksi kering dan dan destruksi basah. Destruksi
merupakan proses perusakan oksidatif dari bahan organik sebelum penetapan suatu
analit anorganik atau untuk memecah ikatan dengan logam. Metode tersebut
digunakan untuk menghilangkan efek matriks pada sampel.
Diana (2002), melakukan perbandingan
metode destruksi kering dan basah untuk penetapan logam Besi (Fe) dan Zink (Zn)
pada tepung terigu. Metode destruksi kering didasarkan pada SNI
19-2898-1992/Rev. 1998 dan metode destruksi basah berdasarkan pada validasi
penetapan logam dalam sampel makanan menggunakan SSA. Dan hasilnya kedua
destruksi layak untuk digunakan dalam penentuan logam Fe dan Zn, metode
destruksi basah memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan metode destruksi
kering.
Dalam analisis dengan cara destruksi
basah, bahan organik diuraikan dalam larutan oleh asam pengoksidasi pekat dan
panas seperti H2SO4, HNO3, dan HClO4
sedangkan residu anorganiknya tertinggal dalam larutan sampel dilarutkan dengan
larutan asam. Spektroskopi Serapan Atom memiliki beberapa kelebihan diantaranya
spesifik (analisis tertentu dengan panjang gelombang atau garis resonansi yang
sesuai), selektif, dan sensitif untuk menganalisis logam. Ini disebabkan karena
kecepatan analisisnya, ketelitian sampai tingkat runut, tidak memerlukan
pemisahan pendahuluan, serta relatif murah dengan pengerjaan yang sederhana.
Oleh karenanya, Spektrofotometri Serapan Atom ini cocok dipergunakan
untuk menentukan konsentrasi logam Timah (Sn), Seng (Zn), dan Timbal (Pb) dalam
Susu Kental Manis (SKM) kemasan kaleng.
No comments:
Post a Comment