Menurut Lamb, Hair, dan Carl (2001, hlm. 188) yang
dimaksud dengan perilaku konsumen adalah “proses seorang pelanggan dalam
membuat keputusan membeli, juga menggunakan produk dan membuang barang-barang
dan jasa yang dibeli; juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian dan penggunaan produk.” Di sini terdapat kata-kata kunci yaitu
keputusan membeli, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli,
penggunaan produk, dan membuang produk. Adapun menurut American Marketing Association yang terdapat pada buku karangan
Peter dan Olson (1999, hlm. 6), mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
“interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian sekitar
kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.” Paling
tidak ada tiga ide penting dalam pengertian di atas, yaitu perilaku konsumen
adalah dinamis; hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi,
perilaku, dan kejadian di sekitar; serta hal tersebut melibatkan pertukaran.
Pertama, definisi
di atas menekankan bahwa perilaku konsumen itu dinamis. Ini berarti bahwa
seorang konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan
bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku
konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen
biasanya terbatas untuk satu jangka waktu tertentu, produk, dan individu atau
grup tertentu (Peter dan Olson, 1999, hlm.6).
Hal kedua yang ditekankan dalam definisi perilaku
konsumen di atas adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi,
perilaku, dan kejadian sekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka
pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan
(perilaku) dan apa serta di mana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta
dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen (Peter dan
Olson, 1999, hlm.8).
Hal terakhir yang ditekankan dalam definisi
perilaku konsumen di atas adalah pertukaran di antara individu. Hal ini membuat
definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang
sejauh ini juga menekankan akan pentingnya pertukaran. Kenyataannya, peran
pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi
dan penerapan stategi pemasaran (Peter dan Olson, 1999, hlm.9).
No comments:
Post a Comment