Dalam
berinvestasi di Reksa Dana setiap investor mengharapkan
return yang
tinggi dan risiko yang kecil. Reksa Dana terus dicari oleh para
investor untuk
mengganti investasi dari instrument lain. Reksa Dana
memberikan
tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari deposito.Di
dalam Reksa Dana
terdapat resiko dan tidak terjaminya tingkat
pengembalian.
1. Risiko Reksa
Dana
Risiko Reksa
Dana merupakan suatu ketidakpastian atas
konsekuesi hasil
yang akan diperoleh dari suatu investasi pada akhir
periode
tertentu. Risiko terjadi apabila adanya perbedaan antara tingkat
pengembalian
yang diharapkan (expected return) dengan tingkat
29
pengembalian
aktual (actual return).Ada beberapa aspek yang
menyebabkan
Reksa Dana berisiko yaitu Pertama, dana yang diperoleh
dari masyarakat
diinvestasikan kepada portofolio efek. Kedua, dengan
adanya
instrument yang bervariasi maka mempunyai tingkat pengembalian
yang
berbeda–beda.Ketiga, di dalam Reksa Dana mempunyai arus kas
yang
berubah–ubah setiap saat.Keempat, risiko di dalam Reksa Dana juga
dipengaruhi oleh
keahlian manajer investasi dalam mengelola reksa dana.
Terdapat
beberapa resiko di dalam berinvestasi, yaitu:
a. Risiko
ekonomi saat ini
Risiko yang
menggambarkan kondisi perekonomian setiap
waktu yang dapat
mempengaruhi nilai aktiva bersih Reksa
Dana.
b. Risiko
berfluktuasinya nilai aktiva bersih
Risiko ini
terjadi akibat adanya peraturan baru yang
mempengaruhi
suku tingkat bunga yang tidak dapat ditanggani
oleh Manajer
Investasi.
c. Risiko
likuiditas
Risiko ini
terjadi akibat tidak dapat memenuhi kewajiban
jangka pendek.
d. Risiko
pertanggungan atas kekayaan Reksa Dana
Risiko yang
dihadapi oleh para investor karena perubahan nilai
aktiva bersih
karena adanya bencana alam tetapi perusahaan
asuransi yang
mengasuransikan kekayaan tidak menganti rugi
30
atau bahkan
memberi pertanggung tetapi dibawah nilai aktiva
bersih yang
dimilki oleh investor.
e. Default
Risk
Risiko yang
dihadapi oleh investor apabila investor tidak dapat
membayar
obligasi pada saat jatuh tempo
f. Exchange
Risk
Risiko yang akan
dihadapi oleh para investor akibat dari
perubahan nilai
tukar
g. Call Risk
Risiko dimana
penerbit obligasi mempunyai hak untuk
membeli
obligasinya kembali.
2. Return Reksa
Dana
Dalam
berinvestasi pasti setiap investor mengharapkan tingkat
pengembalian (return)
yang tinggi. Return Reksa Dana merupakan suatu
nilai lebih yang
diharapkan oleh setiap investor yang akan diperoleh pada
akhir periode
tertentu. Return yang diharapkan oleh investor dengan return
actual mungkin saja
berbeda, perbedaan tersebut yang akan menimbulkan
sebuah risiko. Return
yang diharapkan merupakan return yang ditargetkan
oleh investor
dimasa yang akan datang, sedangkan return actual
merupakan
tingkat return yang telah didapatkan oleh investor dimasa yang
lampau. Return
reksa dapat berupa kapital gain dan dividen. Kapital gain
merupakan hasil
pengembalian yang diperoleh para unit penyertaan yang
diperoleh dari
perubahan nilai aktiva bersih. Nilai aktiva bersih bernilai
31
positif maka
dikatakan capital gain dan apabila nilai aktiva bersih bernilai
negatif
dikatakan capital loss.Sedangkan dividen merupakan pembagian
laba yang
diberikan pengelola Reksa Dana kepada para pemegang unit
penyertaan.
Reksa Dana
memiliki kriteria berbeda–beda begitu juga dengan
tingkat risiko
dan tingkat pengembalian dari Reksa Dana
tersebut.Berdasarkan
risiko instrument yang menjadi investasi Reksa
Dana, risiko
tersebut dapat dikelompokan dari yang terendah sampai
tertinggi.
No comments:
Post a Comment