Monday, May 6, 2013

Risiko dan Return Reksa Dana



Dalam berinvestasi di Reksa Dana setiap investor mengharapkan
return yang tinggi dan risiko yang kecil. Reksa Dana terus dicari oleh para
investor untuk mengganti investasi dari instrument lain. Reksa Dana
memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari deposito.Di
dalam Reksa Dana terdapat resiko dan tidak terjaminya tingkat
pengembalian.
1. Risiko Reksa Dana
Risiko Reksa Dana merupakan suatu ketidakpastian atas
konsekuesi hasil yang akan diperoleh dari suatu investasi pada akhir
periode tertentu. Risiko terjadi apabila adanya perbedaan antara tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat
29
pengembalian aktual (actual return).Ada beberapa aspek yang
menyebabkan Reksa Dana berisiko yaitu Pertama, dana yang diperoleh
dari masyarakat diinvestasikan kepada portofolio efek. Kedua, dengan
adanya instrument yang bervariasi maka mempunyai tingkat pengembalian
yang berbeda–beda.Ketiga, di dalam Reksa Dana mempunyai arus kas
yang berubah–ubah setiap saat.Keempat, risiko di dalam Reksa Dana juga
dipengaruhi oleh keahlian manajer investasi dalam mengelola reksa dana.
Terdapat beberapa resiko di dalam berinvestasi, yaitu:
a. Risiko ekonomi saat ini
Risiko yang menggambarkan kondisi perekonomian setiap
waktu yang dapat mempengaruhi nilai aktiva bersih Reksa
Dana.
b. Risiko berfluktuasinya nilai aktiva bersih
Risiko ini terjadi akibat adanya peraturan baru yang
mempengaruhi suku tingkat bunga yang tidak dapat ditanggani
oleh Manajer Investasi.
c. Risiko likuiditas
Risiko ini terjadi akibat tidak dapat memenuhi kewajiban
jangka pendek.
d. Risiko pertanggungan atas kekayaan Reksa Dana
Risiko yang dihadapi oleh para investor karena perubahan nilai
aktiva bersih karena adanya bencana alam tetapi perusahaan
asuransi yang mengasuransikan kekayaan tidak menganti rugi
30
atau bahkan memberi pertanggung tetapi dibawah nilai aktiva
bersih yang dimilki oleh investor.
e. Default Risk
Risiko yang dihadapi oleh investor apabila investor tidak dapat
membayar obligasi pada saat jatuh tempo
f. Exchange Risk
Risiko yang akan dihadapi oleh para investor akibat dari
perubahan nilai tukar
g. Call Risk
Risiko dimana penerbit obligasi mempunyai hak untuk
membeli obligasinya kembali.
2. Return Reksa Dana
Dalam berinvestasi pasti setiap investor mengharapkan tingkat
pengembalian (return) yang tinggi. Return Reksa Dana merupakan suatu
nilai lebih yang diharapkan oleh setiap investor yang akan diperoleh pada
akhir periode tertentu. Return yang diharapkan oleh investor dengan return
actual mungkin saja berbeda, perbedaan tersebut yang akan menimbulkan
sebuah risiko. Return yang diharapkan merupakan return yang ditargetkan
oleh investor dimasa yang akan datang, sedangkan return actual
merupakan tingkat return yang telah didapatkan oleh investor dimasa yang
lampau. Return reksa dapat berupa kapital gain dan dividen. Kapital gain
merupakan hasil pengembalian yang diperoleh para unit penyertaan yang
diperoleh dari perubahan nilai aktiva bersih. Nilai aktiva bersih bernilai
31
positif maka dikatakan capital gain dan apabila nilai aktiva bersih bernilai
negatif dikatakan capital loss.Sedangkan dividen merupakan pembagian
laba yang diberikan pengelola Reksa Dana kepada para pemegang unit
penyertaan.
Reksa Dana memiliki kriteria berbeda–beda begitu juga dengan
tingkat risiko dan tingkat pengembalian dari Reksa Dana
tersebut.Berdasarkan risiko instrument yang menjadi investasi Reksa
Dana, risiko tersebut dapat dikelompokan dari yang terendah sampai
tertinggi.

No comments:

Post a Comment