Beberapa
pakar pemasaran seperti Pasuraman, Zeithalm, dan Berry (1990) dalam Tjiptono
(2005) melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan mengidentifikasi
10 faktor yang mempengaruhi kualitas jasa yang biasa disebut sebagai dimensi
kualitas, yaitu:
1. Reliability,
mencakup dua hal pokok yaitu konsistensi kerja (performance) dan kemampuan
untuk dipercaya (dependability).
2. Responsiveness,
yaitu kemauan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan
pelanggan.
3. Tangibles,
yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang dipergunakan,
dan representasi fisik dari jasa.
4. Security,
yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi keamanan
secara fisik, finansial, dan kerahasiaan.
5. Credibility,
yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama perusahaan,
reputasi perusahaan, karakteristik pribadi, contact personel, dan
interaksi dengan pelanggan.
6. Communication,
artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat
mereka pahami serta selalu mendengar keluhan dan saran pelanggan.
7. Understanding
knowing the Costume, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan.
8. Competence,
yaitu setiap orang dalam perusahaan memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu.
9. Access,
meliputi kemudahan untuk dihubungi atau ditemui.
10. Courtesy,
meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian dan keramahan yang dimiliki para
contact person.
Zeithaml,
Berry, dan Parasuraman (1988) telah melakukan berbagai penelitian terhadap
beberapa jenis jasa, dan berhasil mengidentifikasi lima dimensi karakteristik
yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan.
Metode ini dikenal dengan nama SERVQUAL (Service Quality) dengan
lima dimensi jasa yang diamati yang dikenal sebagai Q-RATER. Q-RATER dalam
SERVQUAL adalah sebagai berikut:
1. Responsiveness
(daya tanggap), yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan
yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian
informasi
yang jelas.
2. Assurance
(jaminan dan kepastian), yaitu pengetahuan, kesopanan, dan kemampuan para
pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.
Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi (communication),
kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence),
dan sopan santun (courtesy).
3. Tangible
(bukti fisik), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya
kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik
perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata
dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas
fisik (seperti gedung, gudang, dan lain-lain), perlengkapan dan peralatan yang
digunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya.
4. Empathy
(empati), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami
keinginan konsumen. Oleh karenanya, suatu perusahaan diharapkan memiliki
pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan secara spesifik, serta memiliki
waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
5. Reliability
(keandalan), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai
dengan yang dijanjikan serta akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan
harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
No comments:
Post a Comment