Tuesday, April 22, 2014

Jenis Reksadana




Menurut Widjaja dan Ramania (2006) berdasarkan sifatnya, reksadana dapat dibedakan menjadi dua yaitu
1. Reksadana terbuka (open-end fund) berarti bahwa reksadana memberikan kemungkinan bagi investor untuk membeli saham atau unit penyertaan dari reksadana dan dapat menjual kembali kepada reksadana tanpa dibatasi banyaknya jumlah saham atau unit penyertaan yang diterbitkan. Nilai transaksi didasarkan atas nilai pada saat transaksi tersebut dilakukan (current value) atau disebut dengan Net Asset Value (NAV) atau Nilai Aktiva Bersih (NAB), yang perhitungannya dilakukan setiap hari.
2. Reksadana tertutup (closed-end fund) berarti bahwa reksadana melakukan operasi dengan jumlah saham yang tetap dan tidak mengatur secara regular
penerbitan saham baru. Saham pada reksadana tertutup tidak saja ditentukan oleh NAB, tetapi juga oleh nilai pasar (demand and supply securities) di lantai bursa.

Andi Wijaya (2008) menyatakan bahwa reksadana berdasarkan portofolionya dapat dikategorikan menjadi empat yaitu
1. Reksadana pasar uang

Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 100% pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan return yang terbatas. Investasi ini cocok untuk jangka pendek (kurang dari satu tahun).
2. Reksadana pendapatan tetap

Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang malakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang, misalnya obligasi termasuk didalamnya obligasi pemerintah dan korporasi. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat nilai return bagi reksadana jenis ini juga lebih tinggi. Umumnya reksadana ini cocok untuk investasi jangka menengah dan panjang yaitu lebih dari tiga tahun.
3. Reksadana saham

Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang lebih besar demikian juga dengan risikonnya. Reksadana saham cocok untuk investasi yang bersifat jangka panjang.
4. Reksadana campuran

Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana saham. Menurut Darmaji dan Fakhruddin (2001) dilihat dari tujuan investasinya, reksadana dapat dibedakan menjadi
1. Growth Fund

Growth fund yaitu reksadana yang menekankan pada upaya mengejar pertumbuhan nilai dana. Reksadana jenis ini biasanya mengalokasikan dananya pada saham
2. Income Fund

Income fund yaitu reksadana yang mengutamakan pendapatan konstan. Reksadana ini mengalokasikan dananya pada Surat Utang atau Obligasi.
3. Safety Fund

Safety fund yaitu reksadana yang lebih mengutamakan keamanan daripada pertumbuhan. Reksadana jenis ini umumnya mengalokasikan dananya di pasar uang seperti Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito dan Surat Utang Jangka Pendek.

No comments:

Post a Comment