Menurut
Widjaja dan Ramania (2006) berdasarkan sifatnya, reksadana dapat dibedakan
menjadi dua yaitu
1.
Reksadana terbuka (open-end fund) berarti bahwa reksadana memberikan
kemungkinan bagi investor untuk membeli saham atau unit penyertaan dari
reksadana dan dapat menjual kembali kepada reksadana tanpa dibatasi banyaknya
jumlah saham atau unit penyertaan yang diterbitkan. Nilai transaksi didasarkan
atas nilai pada saat transaksi tersebut dilakukan (current value) atau
disebut dengan Net Asset Value (NAV) atau Nilai Aktiva Bersih (NAB),
yang perhitungannya dilakukan setiap hari.
2.
Reksadana tertutup (closed-end fund) berarti bahwa reksadana melakukan
operasi dengan jumlah saham yang tetap dan tidak mengatur secara regular
penerbitan
saham baru. Saham pada reksadana tertutup tidak saja ditentukan oleh NAB,
tetapi juga oleh nilai pasar (demand and supply securities) di lantai
bursa.
Andi
Wijaya (2008) menyatakan bahwa reksadana berdasarkan portofolionya dapat
dikategorikan menjadi empat yaitu
1.
Reksadana pasar uang
Reksadana
pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 100% pada efek pasar uang
yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang
merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan return
yang terbatas. Investasi ini cocok untuk jangka pendek (kurang dari satu
tahun).
2.
Reksadana pendapatan tetap
Reksadana
pendapatan tetap adalah reksadana yang malakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang, misalnya
obligasi termasuk didalamnya obligasi pemerintah dan korporasi. Risiko
investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat nilai return bagi
reksadana jenis ini juga lebih tinggi. Umumnya reksadana ini cocok untuk
investasi jangka menengah dan panjang yaitu lebih dari tiga tahun.
3.
Reksadana saham
Reksadana
saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari
portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham
umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui
pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham memberikan potensi
pertumbuhan nilai investasi yang lebih besar demikian juga dengan risikonnya.
Reksadana saham cocok untuk investasi yang bersifat jangka panjang.
4.
Reksadana campuran
Reksadana
campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek
hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan
tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara
teoritis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil
dari reksadana saham. Menurut Darmaji dan Fakhruddin (2001) dilihat dari tujuan
investasinya, reksadana dapat dibedakan menjadi
1.
Growth Fund
Growth
fund yaitu reksadana yang menekankan pada upaya mengejar pertumbuhan
nilai dana. Reksadana jenis ini biasanya mengalokasikan dananya pada saham
2.
Income Fund
Income
fund yaitu reksadana yang mengutamakan pendapatan konstan. Reksadana
ini mengalokasikan dananya pada Surat Utang atau Obligasi.
3.
Safety Fund
Safety
fund yaitu reksadana yang lebih mengutamakan keamanan daripada
pertumbuhan. Reksadana jenis ini umumnya mengalokasikan dananya di pasar uang
seperti Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito dan Surat Utang Jangka Pendek.
No comments:
Post a Comment