Setiawati
dan Na’im (2000) dalam Wisnumurti (2010) menyatakan bahwa manajemen laba
merupakan campur tangan dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan
untuk menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba sendiri dapat mengakibatkan
berkurangnya kredibilitas laporan keuangan, menambah bias dalam laporan
keuangan dan dapat membuat pemakai laporan keuangan mempercayai angka laba
hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa.
Manajemen laba sebagai suatu proses mengambil langkah yang
disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang berterima umum baik didalam maupun
diluar batas General Accepted Accounting Principles (GAAP). Menurut
Sugiri (1998:1-18) membagi definisi manajemen laba menjadi dua, yaitu:
1) Definisi Sempit.
Manajemen
laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Manajemen
laba dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk
bermain dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya
laba.
2) Definisi Luas.
Manajemen
laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan (mengurangi) laba yang
dilaporkan saat ini atas suatu unit usaha dimana manajer bertanggung jawab,
tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomi jangka
panjang unit tersebut.
Pengertian manajemen laba oleh Merchan (1989) dalam Merchan dan
Rockness (1994) didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan untuk mempengaruhi laba yang dilaporkan yang bias memberikan
informasi mengenai keuntungan ekonomis (economic advantage) yang sesungguhnya
tidak dialami perusahaan, yang dalam jangka panjang tindakan tersebut bisa
merugikan perusahaan.
Ketika pemerintah menetapkan tarif baru untuk wajib pajak badan,
hal ini akan membuat mereka untuk memanfaatkan kesempatan ini. Kewajiban
manajemen perusahaan yang dituntut untuk menghasilkan laba seoptimum mungkin
mengakibatkan mereka memanfaatkan setiap celah yang ada. Perubahan tarif dari
tarif progresif menjadi tarif tunggal sebenarnya sudah menguntungkan
perusahaan-perusahaan besar. Tetapi adanya kewajiban menghasilkan laba yang
maksimum membuat mereka memberikan informasi laba yang palsu atau bias agar
pajaknya juga menjadi kecil. Dengan kata lain, manajemen akan menurunkan laba
mereka dari yang sebenarnya agar kewajiban pajaknya juga semakin kecil.
No comments:
Post a Comment