Monday, April 21, 2014

Teori Stewardship Theory

Klik Disini Untuk Skripsi LEngkapnya

Menurut teori stewardship pemilik (principal stakeholders) perusahaan adalah direktur dan karyawan (principals dan stewards). Teori stewardship adalah teori yang menggambarkan situasi dimana para manajer tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi. Teori ini mempunyai dasar psikologi dan sosiologi yang telah tersusun, dimana para eksekutif sebagai steward termotivasi untuk bertindak sesuai keinginan prinsipals, selain itu perilaku steward tidak akan meninggalkan organisasinya sebab steward berusaha mencapai sasaran organisasinya.
Teori Stewardship didesain bagi para peneliti untuk menguji situasi dimana para eksekutif dalam perusahaan sebagai pelayan (stewardess) dapat termotivasi untuk bertindak dengan cara terbaik bagi principal-nya (Donaldson dan Davis, 1989, 1991). Selanjutnya (Chinn, 2000) Stewardship theory dibangun di atas asumsi filosofis mengenai sifat manusia yaitu bahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain.

Berdasarkan teori ini kedua kelompok yaitu principal dan steward bekerja bersama-sama guna meningkatkan kesejahteraan sesuai keinginan mereka. Principals merekrut pegawai berdasarkan kemampuan mereka dalam menggerakkan sumber daya organisasi guna memaksimalkan stakeholder benefit, Berdasarkan asumsi teori stewardship yang menyatakan bahwa manajer akan berusaha mengelola sumber daya secara maksimal dan mengambil keputusan yang terbaik bagi kepentingan organisasi dan bekerja berdasarkan pemikiran bahwa keuntungan (pemenuhan kebutuhan) manager atau steward dan pemilik atau principal berasal dari perusahaan yang kuat secara organisasi dan secara ekonomi. Ketika manajer mampu mengelola organisasi secara maksimal, teutama dalam upaya penciptaan nilai bagi perusahaan, maka itu artinya manajer telah memenuhi aspek psikologis dari teori ini. Penciptaan nilai (value cretion) dalam konteks ini adalah dengan memanfaatkan secara optimal seluruh potensi aset perusahaan, baik karyawan (human capital), aset fisik (physical capital), maupun structural capital. Pengelolaan yang baik atas seluruh potensi ini akan menciptakan value added bagi perusahaan yang kemudian dapat mendorong kinerja keuangan perusahaan untuk kepentingan stakeholders.

Meskipun demikian, pada akhirnya pegawai bekerja adalah guna memenuhi kebutuhan psikologis dan sosiologis mereka sendiri (Davis, Schorman dan Donaldson, 1997, dalam Kehelwalatenna dan Gunaratne, 2010). Selanjutnya, dapat dikatakan bahwa kedua pihak tersebut tidak berusaha meningkatkan nilai bagi pihak stakeholder yang lain, oleh sebab itu, nilai tambah seperti pembayaran bunga kepada kreditor dan pembayaran pajak kepada pemerintah merupakan hal diluar keinginan pemilik dan pegawai. Bahkan, nilai tambah seperti diatas dianggap sebagai efek samping dari usaha meningkatkan kesejahteraan pemilik dan keuntungan manajer.
Klik Disini Untuk Skripsi LEngkapnya

No comments:

Post a Comment