Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh,
yaitu 1,5 - 2% dari berat orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Dari
jumlah ini, 99% berada didalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama
dalam bentuk hidroksiapatit, selebihnya kalsium tersebar luas di dalam
tubuh.Kalsium memegang peranan penting dalam pembentukan tulang dan gigi,
mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi impuls pada saraf, kontraksi otot,
penggumpalan darah, dan menjaga permeabilitas membran sel (Almatsier, 2009).
Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu, seperti keju. Ikan yang
dimakan dengan tulang, termasuk ikan teri merupakan sumber kalsium yang baik.
Kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan, tahu dan tempe, dan sayuran hijau
merupakan sumber kalsium yang baik juga.
Peningkatan kebutuhan kalsium terjadi pada masa pertumbuhan, kehamilan, dan menyusui. Angka kecukupan rata-rata
sehari untuk kalsium bagi orang Indonesia ditetapkan oleh Widyakarya Pangan
dan Gizi LIPI (1998) sebagai berikut bayi 300-400 mg, anak-anak 500 mg, remaja
600-700 mg, dewasa 500-800 mg, ibu hamil dan menyusui +400 mg (Almatsier,
2009).
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok, dan rapuh. Semua
orang dewasa, terutama sesudah usia 50 tahun, kehilangan kalsium dari tulangnya,
tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Hal ini dinamakan osteoporosis.Konsumsi
kalsium hendaknya tidak melebihi 2500 mg sehari.Kelebihan kalsium dapat
menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal.Di samping itu, dapat
menyebabkan konstipasi. Kelebihan kalsium bisa terjadi bila menggunakan
suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk lain dalam jangka waktu lama
(Almatsier, 2009).
No comments:
Post a Comment