Debt to
equity Ratio merupakan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri,
dalam menanggung risiko atau batas perluasan usaha dengan menggunakan modal
pinjaman (Ismaya, 2006), karena DER yang tinggi mengidentifikasikan bahwa modal
usaha yang digunakan lebih banyak memanfaatkan hutang sehingga akan menurunkan
tingkat solvabilitas perusahaan. Debt to
equity ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajibannya yang ditunjukkan oleh modal sendiri yang digunakan sebagai
pembayaran hutang. DER mempengaruhi kinerja perusahaan yaitu semakin tinggi
beban maka resiko yang ditangung juga besar. Dengan demikian debt to equity ratio dapat memberikan
gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat
dilihat risiko tidak tertagihnya suatu hutang.
Model trade-off mengasumsikan bahwa struktur modal
perusahaan merupakan hasil trade-off
dari keuntungan pajak dengan menggunakan hutang dengan biaya yang akan timbul
sebagai akibat penggunaan hutang tersebut (Hartono, 2003). Esensi trade-off
theory dalam struktur modal yang diproxy dengan DER adalah menyeimbangkan
manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh
manfaat lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan
karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak
diperbolehkan.
DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajibannya yang ditunjukkan oleh modal sendiri yang digunakan sebagai
pembayaran hutang. DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan (Robert Ang, 1997).
Semakin tinggi beban/ hutang (DER) maka resiko yang ditanggung juga besar. Hal
ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan dan
selanjutnya akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Jensen (1986) mengemukakan bahwa hutang memiliki beberapa
fungsi
yaitu:
• Mengurangi agency cost dari free cash flow berupa kemungkinan terjadi over investment.
•
Sebagai substitusi bagi deviden (dikenal sebagai bonding mechanism)
•
Menaikkan harga saham
• Berlaku
organisasi yang lebih efisien dimana manajer perusahaan yang mempergunakan
hutang akan mudah dan cepat diganti jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Menurut trade-off theory penggunaan hutang akan meningkatkan
nilai perusahaan tetapi hanya pada titik tertentu. Setelah titik tersebut,
penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan. (Suad Husnan,
2000).
Secara sistematis DER dapat dirumuskan sebagai berikut (Sri
Sudarsi,
2002)
:
DER
=
No comments:
Post a Comment