Banyaknya faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja, baik yang berhubungan tenaga kerja maupun yang berhubungan
dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan.
Menurut balai pengembangan produktivitas
daerah yang dikutip oleh Soedarmayanti bahwa ada enam faktor utama yang
menentukan produktivitas tenaga kerja, adalah :
1.
Sikap kerja, seperti : kesediaan untuk bekerja secara
bergiliran (shift work) dapat
menerima tambahan tugas dan bekerja dalam suatu tim
2.
Tingkat keterampilan yang ditentukan oleh pendidikan
latihan dalam manajemen supervise serta keterampilan dalam tehnik industri
3.
Hubungan tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang
tercermin dalam usaha bersama antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk
meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu
(Quality control circles)
4.
Manajemen produktivitas, yaitu : manajemen yang efesien
mengenai sumber dan sistem kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas
5.
Efesiensi tenaga kerja, seperti : perencanaan tenaga
kerja dan tambahan tugas.
6.
Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan
resiko, kreativitas dalam berusaha, dan berada dalam jalur yang benar dalam
berusaha’
Disamping hal tersebut terdapat pula
berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya adalah
:
1.
Sikap mental, berupa
1.
Motivasi kerja
2.
Disiplin kerja
3.
Etika kerja
2.
Pendidikan
Pada umumnya orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi
akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti pentingya
produktivitas dapat mendorong pegawai yang bersangkutan melakukan tindakan yang
produktif
3.
Keterampilan
Pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil, maka
akan lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik.
Pegawai akan lebih menjadi terampil apabila mempunyai
kecakapan (Ability) dan pengalaman (Experience) yang cukup.
4.
Manajemen
Pengertian manajemen ini berkaitan dengan sistem yang
dikaitkan oleh pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta mengendalikan
staf/bawahannya. Apabila manajemennya tepat akan menimbulkan semangat yang
lebih tinggi sehingga dapat mendorong pegawai untuk melakukan tindakan yang
produktif.
5.
Hubungan industrial pancasila
Dengan penerapan hubungan industrial
pancasila, maka akan :
a.
Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi
kerja secara produktif sehingga produktifitas meningkat.
b.
Menciptakan hubungan kerja yang serasi dinamis sehingga
menumbuhkan partisipasi dalam usaha
meningkatkan
produktivitas.
c.
Menciptakan harkat dan martabat pegawai sehingga
mendorong diwujudkannya jiwa yang berdedikasi dalam upaya peningkatan
produktivitas.
6.
Tingkat penghasilan
Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan
konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan produktivitas.
7.
Jaminan sosial
Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi kepada pegawainya
dimaksudkan untuk menigkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila jaminan
sosial pegawai mencukupi maka akan dapat menimbulkan kesenangan bekerja.
Sehingga mendorong pemanfaatan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan
produktivitas kerja.
8.
Lingkungan dan iklim kerja
Lingkungan dan iklim yang kerja yang baik akan mendorong
pegawai akan senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk
melakukan pekerjaan dengan lebih baik menuju kearah peningkatan
produktivitas.
9.
Sarana produksi
Mutu sarana produksi sangat berpengaruh terhadap
peningkatan produktivitas. Apabila sarana produksi yang digunakan tidak baik
kadang-kadang dapat menimbulkan pemborosan bahan yang dipakai.
10.
Teknologi
Apabila teknologi yang dipakai tepat dan tingkatannya maka
akan memungkinkan
a.
Tepat waktu dalam penyelesaian proses produksi
b.
Jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan
bermutu
c.
Memperkecil terjadinya pemborosan bahan sisa
Dengan memperhatikan hal termaksud, maka penerapan
teknologi dapat mendukung peningkatan produktivitas.
11.
Kesempatan berprestasi
Pegawai yang bekerja tentu mengharapkan peningkatan karir
atau pengembangan potensi yang pribadi yang nantinya akan bermanfaat baik bagi
dirinya maupun bagi organisasi. Apabila terbuka kesempatan untuk berprestasi,
maka akan menimbulkan psikologis untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan
potensi yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas kerja.
No comments:
Post a Comment