Saturday, June 18, 2016

Hubungan Antara Laba, Arus Kas, dan Financial Distress

  Laba merupakan selisih lebih antara pendapatan dan beban. Jika pendapatan lebih besar daripada beban, maka perusahaan akan mendapatkan laba. Demikian pula sebaliknya jika pendapatan lebih kecil daripada biaya maka perusahaan akan mengalami kerugian. 
  Perusahaan mengalami kondisi financial distress jika perusahaan mengalami kerugian atau dalam penelitian ini memperoleh laba operasi negatif. Menurut Whitaker (1999), jika perusahaan memperoleh laba operasi bersih negatif maka perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau kondisi financial distress.
  Laporan arus kas dapat membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode akuntansi dan apa artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi positif atau negatif. Laporan laba rugi perusahaan menggunakan dasar akrual yang memungkinkan pelaporan pendapatan dan beban sebelum ada arus kas masuk atau keluar, maka laporan arus kas dalam hal ini dapat digunakan sebagai laporan pengimbang laporan laba rugi. Fungsi dari laporan laba rugi adalah untuk mengukur profitabilitas dari perusahaan pada suatu periode tertentu dengan cara menghubungkan seluruh biaya dan pendapatan yang terkait. 
  Oleh karena itu, penilaian yang tepat atas prestasi suatu perusahaan tidak hanya memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba tetapi juga memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas positif dari kegiatan operasinya. Jika perusahaan profitable namun mengalami defisit arus kas, dapat merupakan indikasi bahwa perusahaan mengalami masalah keuangan dan dikhawatirkan tidak mampu mengembalikan pinjaman kepada kreditor maupun membayar dividen kepada investor. Kondisi  financial distress juga dapat terjadi jika perusahaan memiliki arus kas positif namun laba yang diperoleh negatif. Kondisi tersebut menjadikan investor tidak mempercayakan investasinya kembali kepada perusahaan karena dari kondisi laba negatif menjadikan tidak adanya pembagian deviden.
  Laporan arus kas berfokus pada pengukuran keuangan daripada ukuran laba dan biasanya lebih cocok digunakan untuk mengevaluasi dan memproyeksikan likuiditas dan solvabilitas perusahaan. Dalam hal ini tidak mengidentifikasikan laporan mana yang lebih unggul, tetapi penggunaannya tergantung pada apa yang hendak diukur. Dengan demikian, laporan arus kas digunakan untuk mendukung dan melengkapi laporan laba rugi tapi bukan sebagai pengganti laporan laba rugi.

  Karena laporan arus kas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan laporan keuangan lainnya, maka penggunaannya secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih tepat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaaan kas perusahaan dalam seluruh kegiatan perusahaan. Dengan demikian dapat membantu para pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi struktur dan kinerja keuangan suatu perusahaan. 
Klik Disini untuk DOWNLOAD SKRIPSI LENGKAP tentang ARUS KAS

Klik Disini untuk DOWNLOAD SKRIPSI LENGKAP tentang LABA

No comments:

Post a Comment