Setiap
perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai
alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam
perusahaan tersebut. Kas merupakan alat pertukaran dan alat pembayaran yang
diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai setoran dengan
jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan bank atau tempat lain yang dapat
diambil sewaktu-waktu.
Kas terdiri dari
saldo kas yang ditangan perusahaan dan termasuk rekening giro. Setoran kas
adalah aset yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan
untuk investasi dan dengan cepat dapat dijadikan menjadi kas. Kas dapat
dikatakan merupakan satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca. Karena
berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian, kas terlihat secara langsung
atau tidak langsung dalam hampir semua transaksi usaha.
Hal ini sesuai dengan sifat-sifat kas yaitu
(Pakpahan, 2009):
a.
Kas terlalu sering terlibat dalam hampir semua
transaksi perusahaan.
b.
Kas merupakan harta yang siap dan mudah untuk
digunakan dalam transaksi serta ditukarkan dengan harta lain, mudah dipindahkan
dan beragam tanpa tanda pemilik.
c.
Jumlah uang kas yang dimiliki oleh perusahaan
harus dijaga sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak dan tidak kurang.
Pengolahan kas dapat dikriteriakan sebagai
berikut:
a.
Diakui secara umum sebagai alat pembayaran yang
sah.
b.
Dapat digunakan setiap saat bila dikehendaki.
c.
Penggunaannya secara bebas.
No comments:
Post a Comment