Saturday, June 4, 2016

Kinerja Pemasaran


Moh. Pandu Tika (2005:121) mendefinisikan kinerja suatu bisnis sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Sedangkan Pemasaran menurut Kotler (2009:5) adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada konsumen adalah inti dari pemasaran modern, jadi pemasaran bisa dikatakan sebagai proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk memberikan laba (Kotler & Amstrong, 2009).


Menurut Eryanafita (2008), kinerja pemasaran merupakan elemen penting dari kinerja perusahaan secara umum, karena kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja pemasarannya selama ini. Kinerja perusahaan berkaitan dengan bagaimana strategi bisnis perusahaan diimplementasikan secara efektif dan efisien (Eric M. Olson, Stanley, and G. Tomas M.Hult (2005). Selain itu Ferdinand (2000.p.23), juga menyatakan bahwa kinerja pemasaran merupakan faktor yang sering kali digunakan untuk mengukur dampak dari strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Ferdinand juga menyatakan bahwa kinerja pemasaran yang baik dinyatakan dalam tiga besaran utama nilai, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan penjualan, dan porsi pasar. Kemampuan untuk menghasilkan laba atau pertumbuhan penjualan pada suatu usaha merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja pemasaran.
Penilaian kinerja menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam meilhat kesesuaian strategi yang diterapkannya dalam menghadapi perubahan-perubahan lingkungan (Eryanafita, 2008). Suatu strategi marketing dianggap baik, jika dinilai akan mampu meningkatkan nilai suatu bisnis, khususnya dalam menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih besar.
Menurut Porter (1998), mengemukakan bahwa untuk dapat menjadi pemenang di tengah persaingan yang makin kompetitif, perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan pesaingnya. Pemasaran produk yang kompetitif yang dilaksanakan sesuai dengan struktur dan strategi yang telah diyakini, akan meningkatkan kinerja pemasaran suatu usaha sehingga mempengaruhi apakah produk tersebut sukses atau tidak seperti mampu mencetak laba (Pelham, 1997).
Selanjutnya Ferdinand (2000), menyatakan bahwa kinerja pemasaran yang baik dinyatakan dalam tiga besaran utama nilai, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan penjualan dan prosi pasar. Menurut Wahyono (2002,p.28) menjelaskan bahwa pertumbuhan penjualan akan bergantung pada berapa jumlah pelanggan yang

diketahui tingkat konsumsi rata-ratanya bersifat tetap. Semakin tinggi nilai penjualan mengindikasikan semakin banyak produk yang berhasil dijual perusahaan (Meike Supranoto, 2009).

No comments:

Post a Comment