Moh. Pandu Tika
(2005:121) mendefinisikan kinerja suatu bisnis sebagai hasil-hasil fungsi
pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode
waktu tertentu. Sedangkan Pemasaran menurut Kotler (2009:5) adalah sebuah
proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Memahami,
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada konsumen adalah
inti dari pemasaran modern, jadi pemasaran bisa dikatakan sebagai proses
pemberian kepuasan kepada konsumen untuk memberikan laba (Kotler &
Amstrong, 2009).
Menurut Eryanafita
(2008), kinerja pemasaran merupakan elemen penting dari kinerja perusahaan
secara umum, karena kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja
pemasarannya selama ini. Kinerja perusahaan berkaitan dengan bagaimana strategi
bisnis perusahaan diimplementasikan secara efektif dan efisien (Eric M. Olson,
Stanley, and G. Tomas M.Hult (2005). Selain itu Ferdinand (2000.p.23), juga
menyatakan bahwa kinerja pemasaran merupakan faktor yang sering kali digunakan
untuk mengukur dampak dari strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Ferdinand
juga menyatakan bahwa kinerja pemasaran yang baik dinyatakan dalam tiga besaran
utama nilai, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan penjualan, dan porsi pasar.
Kemampuan untuk menghasilkan laba atau pertumbuhan penjualan pada suatu usaha
merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja pemasaran.
Penilaian kinerja menjadi bagian dari
upaya perusahaan dalam meilhat kesesuaian strategi yang diterapkannya dalam
menghadapi perubahan-perubahan lingkungan (Eryanafita, 2008). Suatu strategi marketing dianggap baik, jika dinilai
akan mampu meningkatkan nilai suatu bisnis, khususnya dalam menghasilkan
tingkat keuntungan yang lebih besar.
Menurut Porter
(1998), mengemukakan bahwa untuk dapat menjadi pemenang di tengah persaingan
yang makin kompetitif, perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang memiliki
keunggulan tersendiri dibandingkan pesaingnya. Pemasaran produk yang kompetitif
yang dilaksanakan sesuai dengan struktur dan strategi yang telah diyakini, akan
meningkatkan kinerja pemasaran suatu usaha sehingga mempengaruhi apakah produk
tersebut sukses atau tidak seperti mampu mencetak laba (Pelham, 1997).
Selanjutnya
Ferdinand (2000), menyatakan bahwa kinerja pemasaran yang baik dinyatakan dalam
tiga besaran utama nilai, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan penjualan dan
prosi pasar. Menurut Wahyono (2002,p.28) menjelaskan bahwa pertumbuhan
penjualan akan bergantung pada berapa jumlah pelanggan yang
diketahui tingkat konsumsi
rata-ratanya bersifat tetap. Semakin tinggi nilai penjualan mengindikasikan
semakin banyak produk yang berhasil dijual perusahaan (Meike Supranoto, 2009).
No comments:
Post a Comment