KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD SKRIPSI LENGKAP
j. Copying with regulations and paperwork, yaitu membuat aturan/pedoman
Untuk menjadi wirausahawan , hal yang
harus dimiliki pertama kali adalah modal dasar berupa idea tau visi yang jelas,
kemampuan dan komitmen yang kuat, kecukupan modal, baik uang maupun waktu, dan
kecukupan tenaga serta pikiran.
Modal-modal tersebut sebenarnya tidak cukup apabila tidak
dilengkapi dengan kemampuan (Suryana, 2013: 84). Menurut Dun & Bradstreet
Business Credit Service (1993:1), ada 10 kompetensi yang harus dimiliki seorang
wirausahawan, yaitu :
a.
Knowing your business, yaitu seorang
wirausahawan harus mengetahui
segala sesuatunya mengenai usaha atau
bisnis yang ingin dilakukan.
b.
Knowing the basic business management,
yaitu mengetahui dasar-dasar dalam berbisnis seperti (POAC), Planning,
Organizing, Actuating, dan Controling, termasuk dapat memprediksikan,
mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha.
c.
Having the proper attitude, yaitu
memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukannya. Ia harus bersikap
layaknya seorang pedagang, industriawan, pengusaha, atau eksekutif dengan sungguh-sungguh.
d.
Having adequate capital, yaitu
memiliki modal yang cukup. Modal yang tidak hanya berbentuk materi tetapi modal
kepercayaan dan keteguhan juga merupakan modal utama dalam usaha.
e.
Managing finances effectively, yaitu
memiliki kemampuan mengatur atau mengelola keuangan secara efektif dan efisien,
mencari sumber dana, dan menggunakannya dengan tepat serta mengaturnya secara
akurat.
f.
Managing time efficiently, yaitu
kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin dengan mengatur, menghitung serta
menggunakannya sesuai kebutuhannya.
g.
Managing people, yaitu kemampuan
merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakan (memotivasi), dan
mengendalikan orang-orang dalam menjalankan usaha.
h.
Satisfying customer by providing high
quality product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara
menyediakan barang maupun jasa yang memiliki kualitas dan manfaat yang
memuaskan.
i.
Knowing how to compete, yaitu
mengetahui strategi/cara bersaing. Seorang wirausahawan harus dapat melakukan
analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, Threats) kepada para
pesaingnya.
j. Copying with regulations and paperwork, yaitu membuat aturan/pedoman
yang jelas (tersurat,tidak tersirat).
Di samping keterampilan dan kemampuan,
wirausahawan juga harus memiliki pengalaman yang seimbang (suryana, 2013: 87).
Menurut A.Kuriloff, John M.Memphil,Jr, dan Douglas Cloud (1993:8), ada empat
kemampuan utama yang diperlukan untuk mencapai pengalaman yang seimbang agar
kewirausahaan berhasil, antara lain :
1.
Tehnical competence, yaitu memiliki
kompetensi dalam bidang merancang sesuatu sesuai dengan bentuk usaha yang
dipilih.
2.
Marketing competence, yaitu memiliki
kompetensi dalam menemukan pasar yang cocok, mengidentifikasi pelanggan, dan
menjaga kelangsungan hidup suatu usaha.
3.
Financial competence, yaitu memiliki
kompetensi dalam bidang keuangan, mengatur pembelian, penjualan, pembukuan, dan
penghitungan laba/rugi serta mengetahui cara mendapatkan dana dan menggunakannya.
4.
Human relation competence, yaitu
kompetensi dalam mengembangkan hubungan personal, seperti kemampuan membina
relasi dan menjalin kemitraan antar usaha.
Seorang wirausahawan harus memiliki
keunggulan yang merupakan kekuatan bagi dirinya dan usahanya serta harus
memperbaiki kelemahannya agar menghasilkan keunggulan bersaing bagi usahanya
(Suryana, 2013: 90). Kemampuan tertentu adalah mutlak harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan, seperti yang telah dikemukakan oleh Small Business Center
(5-6) bahwa wirausahawan yang berhasil memiliki lima kompetensi yang merupakan
fungsi dari kapabilitas yang diperlukan, yaitu teknik, pemasaran, personalia,
keuangan, dan manajemen.
José Sánchez (2011) dalam penelitiannya
“The influence of entrepreneurial
competencies on small firm performance” memperoleh hasil penelitian yang
menyatakan bahwa Entrepreneurial
competence is positively related to the competitive scope and firm performance.
Kinerja perusahaan tersebut di ukur dengan menggunakan pangsa pasar (market share) dan kemudian pertumbuhan
penjualan (market growth), dimana market share dan market growth adalah alat ukur yang juga di gunakan untuk mengukur
kinerja pemasaran.
No comments:
Post a Comment