Stanton (2001) mengemukakan bahwa sebuah produk merupakan
sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) yang di
dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise
pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh
pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya. Sedangkan menurut
Kotler yang dialihbahasakan oleh Hermawan (1992) product development
merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan
mengembangkan produk baru atau produk yang disempurnakan pasar yang sudah
ada. Dan lebih lanjut dijelaskan bahwa product development merupakan suatu
istilah yang lebih terbatas dibandingkan dengan perencanaan barang, yaitu
mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan, dan pendesainan barang.
Oleh karen itu cakupan dari kegiatan ini sejauh pengembangan suatu produk saja.
Hal tersebut juga dilakukan guna memperoleh kepuasan pelanggan yang
berkesinambungan dan juga dukungan dari variasi produk yang selalu dituntut
dalam menjawab kebutuhan pelanggan dalam jangka panjang.
Menurut Irawan dan Wijaya (1996) menjelaskan bahwa product development merupakan suatu usaha yang direncanakan dan dilakukan secara 20
sadar untuk memperbaiki produk yang ada, atau untuk menambah banyaknya
ragam produk yang dihasilkan dan ditawarkan. Bentuk-bentuk dari product development tersebut dibedakan dalam tiga bentuk : (1) Initial Development yang
merupakan suatu usaha penggunaan dari suatu barang menuju penggunaan yang
lebih tinggi. (2) Product Improvement adalah melakukan perubahan pada suatu
barang agar lebih disukai oleh konsumen. Kegiatan yang dilakukan sebelum
mengadakan product improvement antara lain dengan; (a) analisis pasar, yaitu
untuk memperoleh data mengenai kegemaran konsumen dalam hubungannya
dengan suatu barang; (b) analisis objektif, yaitu suatu analisis terhadap suatu
manfaat produk, artinya tidak harus mengetahui secara objektif manfaat apa saja
yang dimiliki oleh suatu produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen; (c)
penyesuaian terhadap barang, hal ini harus disesuaikan dengan keinginan atau
kegemaran dari konsumen. Contohnya, dahulu konsumen mencuci dengan sabun
batang, tetapi sekarang lebih suka memakai sabun detergent karena lebih
ekonomis dan efektif. (3) New Use Application merupakan penggunaan dari suatu
barang menjadi bermacam-macam barang dengan berbagai variasi, sehingga
konsumen dapat memperoleh kegunaan yang lebih banyak dari barang tersebut..; Baca selengkapnya...>>>
thanks artikelnya, sangat membantu dalam membuat perencanaan ke depannya
ReplyDelete