Mahasiswa merupakan kalangan muda yang berumur 18-25 tahun. Dalam usia tersebut
mahasiswa mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Sosok mahasiswa
juga “kental” dengan nuansa kedinamisan dan sikap keilmuwan yang dimiliki dalam melihat
sesuatu berdasarkan kenyataan objektif, sistematis dan rasional (Susantoro, 2003). Mahasiswa
yang sedang mengambil kuliah S-1 memiliki beberapa syarat untuk lulus, salah satunya
menulis skripsi. Namun pada prosesnya mahasiswa memiliki kendala dalam menyusun skripsi
yaitu kesulitan menemui dosen pembimbing, kesulitan dalam proses pengambilan data
penelitian, kesulitan dalam mencari subjek, kesulitan mencari referensi, adanya data yang
hilang. kendala-kendala tersebut menjadi stresor bagi mahasiswa yang sedang menyusun
skripsi.
Stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang dapat menganggu
keseimbangan diri kita, apabila kita tidak mampu mengatasinya dengan baik maka akan
mengalami ketegangan pada fisik, psikologis, dan prilaku. Bentuk ketegangan ini dapat
membuat produktivitas menurun sehingga akan muncul rasa sakit dan gangguan-gangguan
mental (Maramis, 2009; Feldman, 1989).
Self efficacy berperan penting dalam menghadapi kondisi stres pada mahasiswa untuk
mencapai tujuan dan target yang sudah ditentukan.
Self efficacy adalah perasaan, keyakinan,
persepsi, kepercayaan terhadap kemampuan dalam mengatasi suatu situasi tertentu yang
nantinya akan berpengaruh pada cara individu menangani situasi tersebut.
Mahasiswa yang memiliki self efficacy tinggi dalam mengerjakan skripsi akan mengalami
stres yang rendah, karena mahasiswa tersebut mempunyai percaya diri pada situasi yang tidak
menentu dan penuh tekanan, mempunyai keyakinan akan kemampuan diri dalam
menyelesaikan dan menghadapi masalah, mempunyai keyakinan akan kemampuan untuk
mencapai target yang ditetapkan dan mempunyai keyakinan akan kemampuan kognitif
sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan dapat melakukan tindakan untuk mencapai hasil.
Begitu juga sebaliknya mahasiswa yang memiliki self efficacy rendah akan mengalami stres
tinggi karena mahasiswa tersebut kurang yakin pada situasi yang tidak menentu dan penuh
tekanan, kurang yakin akan kemampuan diri dalam menyelesaikan serta menghadapi masalah,
kurang yakin akan kemampuan untuk mencapai target yang ditetapkan, kurang yakin akan
kemampuan kognitif dalam menumbuhkan motivasi dan melakukan tindakan untuk mencapai
hasil.
No comments:
Post a Comment