Friday, April 5, 2019

Stres dan Self Efficacy

Mahasiswa merupakan kalangan muda yang berumur 18-25 tahun. Dalam usia tersebut mahasiswa mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Sosok mahasiswa juga “kental” dengan nuansa kedinamisan dan sikap keilmuwan yang dimiliki dalam melihat sesuatu berdasarkan kenyataan objektif, sistematis dan rasional (Susantoro, 2003). Mahasiswa yang sedang mengambil kuliah S-1 memiliki beberapa syarat untuk lulus, salah satunya menulis skripsi. Namun pada prosesnya mahasiswa memiliki kendala dalam menyusun skripsi yaitu kesulitan menemui dosen pembimbing, kesulitan dalam proses pengambilan data penelitian, kesulitan dalam mencari subjek, kesulitan mencari referensi, adanya data yang hilang. kendala-kendala tersebut menjadi stresor bagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.



Stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang dapat menganggu keseimbangan diri kita, apabila kita tidak mampu mengatasinya dengan baik maka akan mengalami ketegangan pada fisik, psikologis, dan prilaku. Bentuk ketegangan ini dapat membuat produktivitas menurun sehingga akan muncul rasa sakit dan gangguan-gangguan mental (Maramis, 2009; Feldman, 1989). Self efficacy berperan penting dalam menghadapi kondisi stres pada mahasiswa untuk mencapai tujuan dan target yang sudah ditentukan.

Self efficacy adalah perasaan, keyakinan, persepsi, kepercayaan terhadap kemampuan dalam mengatasi suatu situasi tertentu yang nantinya akan berpengaruh pada cara individu menangani situasi tersebut. Mahasiswa yang memiliki self efficacy tinggi dalam mengerjakan skripsi akan mengalami stres yang rendah, karena mahasiswa tersebut mempunyai percaya diri pada situasi yang tidak menentu dan penuh tekanan, mempunyai keyakinan akan kemampuan diri dalam menyelesaikan dan menghadapi masalah, mempunyai keyakinan akan kemampuan untuk mencapai target yang ditetapkan dan mempunyai keyakinan akan kemampuan kognitif sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan dapat melakukan tindakan untuk mencapai hasil.

Begitu juga sebaliknya mahasiswa yang memiliki self efficacy rendah akan mengalami stres tinggi karena mahasiswa tersebut kurang yakin pada situasi yang tidak menentu dan penuh tekanan, kurang yakin akan kemampuan diri dalam menyelesaikan serta menghadapi masalah, kurang yakin akan kemampuan untuk mencapai target yang ditetapkan, kurang yakin akan kemampuan kognitif dalam menumbuhkan motivasi dan melakukan tindakan untuk mencapai hasil.

No comments:

Post a Comment