Kotler
(1996) dalam Tjiptono (1997) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan
dibandingkan dengan harapannya. Kepuasan merupakan tingkat perasaan konsumen
yang diperoleh setelah konsumen melakukan/menikmati sesuatu. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa kepuasan konsumen merupakan perbedaan antara yang diharapkan
konsumen (nilai harapan) dengan situasi yang diberikan perusahaan (perguruan tinggi)
di dalam usaha memenuhi harapan konsumen.
Soelasih
(2004) mengemukakan bahwa jika nilai harapan sama dengan nilai persepsi maka
konsumen akan merasa puas dan jika nilai harapan lebih sedikit daripada nilai
persepsi maka konsumen akan sangat puas. Namun jika nilai harapan lebih besar
dari nilai persepsi maka konsumen tidak puas.
Nilai
harapan dibentuk melalui pengalaman masa lalu, komentar atau saran dari pengguna
dan informasi dari pesaing. Adapun nilai persepsi adalah kemampuan perusahaan di
dalam melayani memuaskan konsumen. Ada tiga harapan mengenai suatu produk atau jasa
yaitu:
1. Kinerja
yang wajar
2. Kinerja
yang ideal
3. Kinerja
yang diharapkan
Kinerja
yang diharapkan adalah yang paling sering digunakan dalam penelitian karena
logis dalam proses evaluasi alternatif yang dibahas. Ketidakpuasan konsumen terhadap
suatu jasa pelayanan karena tidak sesuai dengan yang diharapkan dapat berdampak
negatif terhadap keberhasilan jasa pelayanan tersebut (Eangel,1995). Perusahaan
banyak menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan salah satunya adalah
memastikan kualitas produk dan jasa memenuhi harapan konsumen. Menurut Kotler
(1996), pemenuhan harapan akan menciptakan kepuasan bagi konsumen. Konsumen
yang terpuaskan akan menjadi pelanggan, mereka akan:
1. melakukan
pembelian ulang
2. mengatakan
hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain.
3. kurang
memperhatikan merek ataupun iklan produk pesaing
4. membeli
produk yang lain dari perusahaan yang sama
Setiap
perusahaan atau organisasi yang menggunakan strategi kepuasan konsumen akan
menyebabkan para pesaingnya berusaha keras merebut atau mempertahankan konsumen
suatu perusahaan. Kepuasan konsumen akan menyebabkan para pesaingnya berusaha
keras merebut atau mempertahankan konsumen suatu perusahaan. Kepuasan konsumen
merupakan strategi jangka panjang yang membutuhkan konsumen baik dari segi dana
maupun sumber daya manusia (Schnaars,1991). Beberapa strategi yang dipadukan untuk
meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan adalah:
1. Relation
Marketing yaitu strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual
berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Relationship Marketing
berdasar pada:
a. Fokus
customer retention
b. Orientasi
manfaat produk
c. Orientasi
jangka panjang
d. Layanan
pelanggan yang sangat diperhatikan dan ditekankan
e. Komitmen
terhadap konsumen sangat tinggi
f. Kontak
dengan pelanggan sangat tinggi
g. Kualitas
yang merupakan perhatian sangat tinggi
2. Strategi
Superior Customer Service (Schnaars,1991)
Strategi ini menawarkan
strategi yang lebih baik daripada pesaing. Perusahaan atau organisasi yang
menggunakan strategi ini harus memiliki dana yang cukup besar dan kemampuan SDM
yang unggul, serta memiliki usaha yang gigih agar tercipta suatu pelayanan yang
menawarkan customer service yang lebih baik akan membebankan harga yang
lebih tinggi daripada produk atau jasa yang dihasilkan.
3.
Strategi unconditional guarantees atau extra ordinary
guarantees.
Strategi ini berintikan
komitmen untuk memberikan kepuasan konsumen yang akhirnya akan menjadi sumber
dinamisme penyempurnaan mutu produk atau jasa dan kinerja perusahaan.
4.
Strategi penanganan keluhan yang efisien (Schnaars, 1991)
Memberikan peluang bagi
perusahaan untuk mengubah konsumen yang tidak puas (unsatisfied customer)
menjadi konsumen yang puas (satisfied customer) terhadap produk atau
jasa yang dihasilkan perusahaan.
5.
Strategi peningkatan kinerja perusahaan
Suatu strategi meliputi
berbagai upaya seperti melakukan pemantauan dan pengukuran kepuasan konsumen
secara berkesinambungan, memberikan pendidikan dan pelatihan yang mencakup
komunikasi dan public relation terhadap pihak manajemen dan karyawan,
memasukkan unsur kemampuan untuk memuaskan konsumen yang penilaiannya bias
didasarkan pada survei konsumen, dalam sistem penilaian prestasi karyawan dan
memberikan enpowerment yang lebih besar kepada karyawan dalam melaksanakan
tugasnya.
6.
Penerapan Quality Function Deployment (QFD)
Merupakan praktek dalam
merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan konsumen. Hal ini
melibatkan konsumen dalam proses mengembangkan produk atau jasa sedini mungkin.
Dengan demikian memungkinkan perusahaan untuk memperioritaskan kebutuhan
konsumen serta memperbaiki proses hingga tercapainya efektivitas maksimum.
0001pt; text-align: justify;">
Kepuasan
pelanggan menurut Rangkuti (2004) adalah mengukur sejauh mana harapan pelanggan
terhadap produk atau jasa yang diberikan dan telah sesuai dengan aktual produk
atau jasa yang ia rasakan. Menurut Eangel (1990), kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
purna beli di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome)
sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan pelanggan timbul
apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan. Sementara Kotler
(2002) secara umum ia menyatakan bahwa:
“Kepuasan
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan
harapan-harapannya”.
No comments:
Post a Comment